Bukan Pakar SEO Ganteng

Cinta Sejati dan Kesejatian Cinta

Cinta Sejati hanya untuk Allah??? Pada kenyataannya tidak semua orang bersemboyan seperti itu. Banyak orang yang mengaku cinta kepada Allah, tapi ibadahnya hanya diniati mencari pahala, mengejar surga, menghindari neraka.

Cinta sejati adalah pada saat kita mampu memberi tanpa mengharapkan balasannya. Andai Allah tidak menjanjikan pahala dan surga, tinggal berapa gelintir orang saja yang masih mau mengaku cinta kepada-Nya.

Cinta sejati adalah pada saat kita mampu menerima apa adanya. Banyak yang mengaku cinta kepada Allah, tapi hanya mau menerima yang indah-indah saja dari-Nya. Ketika datang cobaan ia mengutuk Allah, mengatakan bahwa Allah sedang murka kepadanya. Padahal Allah adalah sumber dari segala sumber kasih sayang. Musibah dari-Nya adalah bentuk kasih sayang, tapi kita masih saja suka mengeluh, tidak mau menerima-Nya apa ada-Nya.

Pada tiap zaman sejarah mencatat torehan emas yang dituliskan para pecinta sejati yang hidup di zaman itu. Sekali lagi teringat Imam Hasan Al Banna yang mendahulukan iparnya Abdul Karim Mansur untuk diberi pertolongan justru pada saat tujuh peluru masih bersarang ditubuhnya.

Ibnu Taimiyah berkata, ”Mencintai apa yang dicintai kekasih adalah kesempurnaan dari cinta pada kekasih”. Konsekuensinya adalah membenci apa yang dibenci kekasih adalah kesempurnaan dari cinta kepada kekasih. Siapakah yang kita dedikasikan sebagai kekasih? jika itu dunia, harta, popularitas, atau bahkan wanita, maka dangkal sekali makna kalimat ini.

Kesejatian cinta hanya akan hadir bila segala energi dan pengorbanan dilandasi atas kecintaan kepada Tuhan, tempat kita kembali, Yang memelihara diri ini, Yang melimpahkan segenap nikmat. Dan menundukkan kecintaan kepada selain-Nya karena ia hanyalah kenikmatan sesaat yang hanya hadir di dunia yang tidak selamanya ini.

Ini lah sekelumit kisah sejati para manusia yang pernah hadir di bumi yang berhasil menorehkan kemuliaan amal yang menjulang ke langit. Mereka, yang kita sebut, manusia-manusia langit, menjadikan dunia hanya sebagai tempat persinggahan sementara dan bukan lah tujuan akhir, wajar saja bila mereka telah berhasil menampilkan kemurnian cinta yang terlepas dari noda motif popularitas, harta, dan kekuasaan.

Saini KM menggambarkan kesemuan dan ketidakabadian cinta dunia dengan sajaknya,
“Sesungguhnya siapakah kita ini kekasihku?
Hanya setitik debu melekat di bintang mati.
Menggeliat sejenak karena embun dan matahari
Hanya sedetik dalam hitungan tahun cahaya”.

Sapardi Joko Damono pernah mengungkapkan ketinggian hasrat cinta dengan bait-baitnya;
Aku ingin,
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Sedangkan Islam mengajarkan menampilkan kesejatian cinta dalam untaian doa rabithah yang dibaca Nabiullah Muhammad SAW;
”Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta kepadaMu.
Telah berjumpa dalam taat kepadaMu.
Telah bersatu dalam dakwah kepadaMu.
Telah berpadu dalam membela syariatMu.
Kokohkanlah Ya Allah ikatannya, kekalkan cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan cahayaMu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepadaMu dan keindahan bertawakal kepadaMu.
Nyalakanlah hati kami dengan makrifat kepadaMu.
Matikanlah ia dalam syahid di jalanMu.
Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong”.

Cinta sejati mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin..

terbukti apresiasi kedalaman cinta bisa merubah sgala yg mustahil, krn kesejatian yg akan membawa “the true power of love”..cinta sejati yang melunakan besi diwakili oleh Nabi Daud as, membangkitkan yang mati oleh Nabi Isa As, membuat budak jadi pemimpin adalah Nabi Musa As.. kaum keturunan dari budak yang dipungut firaun.
Cinta sejati itu masih ada. Tapi hanya segelintir orang saja yang memilikinya.... semoga saja kita masuk dalam golongan segelintir tersebut. Amin.


Denaihati
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori cinta / Opini / Renungan dengan judul Cinta Sejati dan Kesejatian Cinta . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sisatruk.blogspot.com/2012/02/cinta-sejati-dan-kesejatian-cinta.html .

Artikel Terkait cinta , Opini , Renungan

Ditulis oleh: Pramudya Ksatria Budiman - Rating : 4.5

Belum ada komentar untuk " Cinta Sejati dan Kesejatian Cinta "

Post a Comment

Beri komentar anda.