Bukan Pakar SEO Ganteng

Bank Pembangunan Daerah Kini Sudah Nggak Ndeso

Jakarta - Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) terus berkembang dari sisi aset dan pembiayaan. BPD tidak lagi menjadi bank kampungan allias ndeso, yang sering disematkan pada mereka.

Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono menerangkan, seluruh BPD yang menjadi anggota Asbanda terus mengembangkan produknya. Pembiayaan pun tidak lagi berkutat pada daerah masing-masing, atau Pegawai Negeri Sipil (PNS).

"BPD saat ini sudah nggak ndeso (Desa). Setengah Kuto (Kota). Kita terbuka tidak cuma lingkup PNS," tutur Eko yang juga menjabat Ketua Asbanda ini, di Jakarta, Selasa (20/11/2012).

Management BPD juga saat ini diisi tenaga profesional yang sebelumnya berpengalaman di bank-bank umum. Tentu pengalaman yang ada akan menumbuhkembangkan bank daerah.

"Produk kita juga menjadi lebih terbuka. Kita sudah melakukan pembiayaan sindikasi ke sektor power plan dan jalan tol," tambahnya.

Berdasarkan data Asbanda hingga Agustus 2012, aset industri BPD naik dari Rp 304 triliun pada 2011 menjadi Rp 356,5 triliun. Sedangkan realisasi kredit mencapai Rp 204,9 triliun, dari periode akhir 2011 Rp 175,7 triliun. Laba bersih Asbanda per Agustus Rp 6,027 triliun, lebih rendah dari posisi akhir 2011 Rp 7,95 triliun. Dana pihak ketiga juga tercatat Rp 297,2 triliun.

"Aset BPD RI saat ini di posisi empat setelah Bank Mandiri dengan aset Rp 506,6 (Juni 2012), BRI dengan aset Rp 460,7 (Juni 2012), dan BCA dengan aset Rp 401,8 (Juni 2012)," ungkapnya.

Asbanda pun optimis pertumbuhan kredit tahun 2013 bisa mencapai 30%, dengan dukungan utama pada sektor produktif. "Kita cukup optimis BPD bisa berkembang lebih baik lagi. Mungkin aset bisa tumbuh 20%, kredit cukup tinggi 25-30%, dan DPK (dana pihak ketiga) more or less (lebih kurang) mirip," tutur Eko.

Khusus untuk penyaluran kredit, Asbanda akan lebih mendorong BPD untuk meningkatkan kucuran ke sektor produktif, sesuai dengan cita-cita BPD Regional Champion.

"Kita mulai banyak ke sektor produktif, mengacu pada BPD Regional Champion. Ini kan ada 40% harus di sektor produktif, sehingga pertumbuhan akan lebih banyak di sektor ini," tutur Eko.

(wep/dru)

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori finance dengan judul Bank Pembangunan Daerah Kini Sudah Nggak Ndeso . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sisatruk.blogspot.com/2012/11/bank-pembangunan-daerah-kini-sudah.html .

Artikel Terkait finance

Ditulis oleh: Unknown - Rating : 4.5

Belum ada komentar untuk " Bank Pembangunan Daerah Kini Sudah Nggak Ndeso "

Post a Comment

Beri komentar anda.