“Saya pasti bangga jika menjadi juara dan tampil di Asian Champions League bersama Sriwijaya FC atau Selangor FC. Akan tetapi, saya pasti akan merasa lebih bangga jika mampu meraih itu semua bersama Persija Jakarta, tim yang telah membesarkan nama saya dan telah memberikan banyak hal kepada perkembangan karier saya.” (Ketika Jemariku Menari, 175)
JakOnline- Loyalitas, kata yang sering diucapkan namun pendefinisiannya cukup sulit. Istilah loyalitas sering kali diperdengarkan oleh pakar pemasaran maupun praktisi bisnis, loyalitas merupakan konsep yang tampak mudah dibicarakan dalam konteks sehari-hari, tetap menjadi lebih sulit ketika dianalisis maknanya. Kata tersebut juga sulit untuk dicari parameternya dan komparasinya, karena setiap individu memiliki hambatan dan kendala yang berbeda. Rasanya komparasi apple to apple akan lebih adil untuk menilai sebuah kesetiaan. Jika belum juga, mungkin karena One never knows how loyalty is born.
Lalu apa hubungan kontekstual Loyalitas dengan Bambang Pamungkas? Banyak pihak yang mencibir bergabungnya Bambang Pamungkas ke timnas PSSI. Beramai-ramai men-judge jika Bepe tidak memiliki loyalitas terhadap Persija. Entah loyalitas seperti apa yang dimaksud. Fakta-fakta yang ada selama ini sepertinya telah menunjukkan kesetiaan seorang Bepe untuk Persija. Salah satu faktanya ialah Bepe hanya bermain di Persija selama karier profesional sepakbolanya di Indonesia.
Selain itu Bepe menjadi pemain tersubur sepanjang sejarah Persija hingga saat ini, dengan sudah mencetak 182 gol selama kariernya memperkuat Macan Kemayoran. Tidak hanya itu, yang terbaru dilakukan Bepe disaat dirinya memperkuat Timnas Indonesia dalam laga ujicoba menghadapi Timor Leste, 14/11 di SUGBK, Jakarta. Bambang Pamungkas dengan cara nya sendiri memberikan dukungan untuk Persija Jakarta dengan menggunakan ban kapten berwarna orange!
Tulisan ini tidak bermaksud untuk mengarahkan menjadi Bepecentris, semua pemain Persija adalah pahlawan dan kebanggaan, semua bebas siapa yang akan dijadikannya idola. Tulisan ini lebih mengajak untuk lebih bisa berpikir jernih sebelum berbicara dan mengambil tindakan, You’ll never know until open the box. Ibarat serial drama, jangan mengambil kesimpulan di 10 episode awal karena masih ada 10 episode lagi menjelang ending. Sabar dan ikuti alurnya lalu silahkan menilai serial drama tersebut. Bambang tetaplah Bambang manusia biasa yang tentunya tak luput dari salah, diluar itu semua Bepe tetaplah menjadi legenda hidup di Persija dan Timnas.
Pemain, Manajemen, dan suporter berada dalam perahu yang sama, diterjang badai bersama, dihujam ombak yang sama, hanya satu hal yang dapat menguatkan dan melewatinya yakni, kebersamaan. Hentikan pikiran dan tindakan yang deskruktif, ubah paradigma lalu bergerak bersama-sama demi lambang monas di dada.
Sebuasnya-buasanya Induk Macan, ia tidak pernah memakan anaknya, dan begitu pula anaknya tak akan menyakiti Sang Induk. Untuk Persija yang selalu ada di hati! (Veranto-JO)
Sumber: JakOnline
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori
artikel
/
Loyalitas
/
Persija Jakarta
/
Persija Jakarta 2012
dengan judul
Ketika Loyalitas di Pertanyakan
. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL
http://sisatruk.blogspot.com/2012/11/ketika-loyalitas-di-pertanyakan.html
.
Artikel Terkait artikel , Loyalitas , Persija Jakarta , Persija Jakarta 2012
Ditulis oleh:
Pramudya Ksatria Budiman
-
Rating : 4.5
Belum ada komentar untuk " Ketika Loyalitas di Pertanyakan "
Post a Comment
Beri komentar anda.