Bukan Pakar SEO Ganteng

Showing posts with label Akuntansi Keuangan I. Show all posts
Showing posts with label Akuntansi Keuangan I. Show all posts

Investasi Jangka Pendek

Pengertian Investasi jangka pendek
- kelebihan uang kas tidak akan menimbulkan pendapatan.
- Investasinya dilakukan dalam jangka pendekn (tidak lebih dari satu tahun )
- Berbentuk deposito, sertivikat bank, surat -surat berharga, saham dan obligasi.
Syarat-syarat Investasi jangka pendek.
- dapat dijual kembali denga harga yang berlaku pada tanggal penjualan (surat berharga yang terdaftar dalam bursa saham).
- penjualan surat-surat berharga dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan uang.
Pencatatan surat-surat berharga.

        SSB yang dibeli didebit dengan SSB dengan jumlah sebesar harga perolehan.
      Harga perolehan = harga kurs + komisi, provisi, materai, dan biaya-biaya lain yang timbul pada saat pembelian.
    Bunga berjalan (Obligasi) adalah bunga yang dibayarkan oleh pembeli untuk jangka waktu tangga bunga terakhir sampai tanggal pembelian.
      Bunga berjalan dicatat dengan mendebit pendapatan bunga atau piutang pendapatan bunga.
      Penjualan SSB akan menimbulakan Laba atau rugi jika harga jual tidak sama dengan harga perolehan.
      Penjulan SBB timbul juga bunga berjalan.
   Periode waktu; 1 tahun = 360 hari, tanggal terjadinya transaksi tidak diperhitungkan tetapi tanggal jatuh tempo diperhitungkan.

Penilaian surat-surat berharga.
     PAI menyatakan: “surat berharga yang segera dapat dijual dinyatakan dalam neraca sebesar harga perolehannya atau harga terendah antara harga perolehan dan harga pasarnya”.
         Harga perolehan digunakan jika:
            1. perubahan harga hanya sementara,
            2. jumlahnya tidak terlalu besar
            * tidak ada pengakuan terhadap kerugian.
            * diberi penjelasan keterangan atau catatan kaki.
Yang lebih rendah antara harga perolehan dengan harga pasar.
         Harga pasar lebih rendah dari harga perolehan, selisinya cukup berarti dan nyata, penurunan tidak bersifat sementara:
Ø  Diakui adanya kerugian yang belum terjadi
Ø  Kerugian yang diakui adalah sebesar selisih dari harga perolehan dengan harga pasarnya pada tanggal neraca             
Ø  Pencatatan kerugian yang diakui dengan mendebit rekening Rugi Penurunan Nilai Surat Berharga dan mengkredit Cadangan Penurunan Nilai Surat Berharga.
Ø  Rugi Penurunan Nilai Surat Berharga termasuk kelompok rugi diluar usaha dalam laporan rugi-laba, sedangkan Cadangan Penurunan Nilai Surat Berharga dicantumkan di dalam neraca mengurangi rekening Surat Berharga.

 

Tujuan Kualitatif Dari Laporan Keungan

Tujuan kualitatif penyusunan laporan keuangan menurut standar akuntansi keuangan 2002 adala sebagai berikut :

a. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakai, maksudnya diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta ketentuan yang wajar.


b. Relevan
Agar beranfaat, informasi harus relevan memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. informasi mempunyai kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan masa lalu, masa kini / masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu


c. Materialistis
Informasi di pandang materiil kalau kelalaian untuk mencantumkan kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan


d. Keandalan
Agar bermanfaat informasi juga harus handal (relable). Iformasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian menyesatkan kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya sdebagai penyajian yang tulus atau jujur.


e. Penyajian jujur
Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan secara wajar.


f. Substansi mengunguli bentuk
Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realiatas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. Substansi transaksi atau peristiwa lain tidak selalu konsisten dengan apa yang tampak dari bentuk hukum.


g. Netralitas
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.


h. Pertimbangan sehat
Penyusunan laporan keuangan ada kalanya menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan piutang yang diragukan, prakiraan masa manfaat perusahaan serta peralatan, dan tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbul.


i. Kelengkapan
Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.


j. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja perusahaan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.


k. Tepat waktu
Untuk menyediakan informasi tepat waktu, seringkali perlu melaporkan sebelum seluruh aspek transaksi / peristiwa lainnya diketahui, jika pelaporan ditunda sampai seluruh aspek diketahui, informasi yang dihasilkan mungkin sangat andal tetapi kurang bermanfaat bagi pengambilan keputusan.

Metode Satuan Hasil Produksi


Dalam metode ini umur kegunaan aktiva ditaksir dalam satuan jumlah unit hasil produksi. Beban penyusutan dihitung dengan dasar satuan hasil produksi, sehingga penyusutan tiap periode akan berfluktuasi sesuai dengan fluktuasi hasil produksi.

langsung sajja ke contoh soal... cekidoott...

Pada tanggal 1 agustus 2008 dibeli sebuah mesin dengan harga Rp 60.000.000,-. Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pembelian mesin tersebut adalah Rp. 5.000.000,- niai sisa dari mesin tersebut ditaksir sebesar Rp 5.000.000,-. Mesin tersebut ditaksir dapat bekerja selama 45.000 jam dan dengan hasil produksi sebanyak 550.000 unit produk. Mesin tersebut pada tahun 2008 bekerja selama 10.000 jam dengan hasil produksi sebnayak 110.000 unit produk. Tahun 2009 mesin bekerja selama 15.000 jam dengna hasil produksi sebanyak 250.000 unti produk.
Diminta : buatlah jurnal untuk mencatat depresiasi mesin tersebut untuk tahun 2009 dengan menggunakan metode satuan jam kerja mesin dan metode satuan hasil produk.

Beban pebyusutan pertahun = jumlah produksi setahun x penyusutan per unit

Tarif penyusutan per unit  =   harga perolehan – Nilai rosidu
                                                taksiran hasil produksi

Dik : H.perolehan = Rp. 60.000.000,- + Rp. 5.000.000,- = Rp. 65.000.000,-
        N.sisa/rosidu = Rp. 5.000.000,-
        taksiran hasil produk = 550.000/unit produksi
Peny : tarif penyusutan per unit = Rp. 65.000.000 – Rp. 5.000.000
                                                                550.000/unit
          Tarif penyusutan per unit = Rp 109,-

Hasil perhitungan diatas menunjukan tiap 1 unit dioperasikan, penyusutan yang harus dibebankan sebasar Rp 109 ,- Pada tahun 2008 hasil produksi sebanyak 110.000 unti produk dan tahun2009 sebesar 250.000 unit produk
Beban pebyusutan thn 2008 = 110.000 x Rp. 109,-
                                                = Rp. 11.990.000,-
baban penyusutan thn 2009 = 250.000 x Rp. 109,-
                                                = Rp 27.250.000,-
Jurnal
D : Beban depresiasi mesin thn 2009 Rp. 27.250.000,-
K : Akum. Depresiasi mesin thn 2009 Rp. 27.250.000,-