Kali ini peristiwa serupa menimpa Wapres Boediono di peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2011 kemarin di Lapangan Siliwangi, Bandung.
Seorang pemuda yang bernama Iqbal Sabaruddin membawa poster tiba-tiba berlari ke tengah lapangan peringatan Hari Sumpah Pemuda. Pemuda tersebut berlari ke tengah lapangan saat pagelaran kesenian yang dibawakan kolosal oleh pelajar dan pemuda. .
Poster yang dibentang bertuliskan ''Sumpah serapah 28 Oktober 2011, Mengutuk korupsi para pejabat yang tak amanah, mengutuk presiden dan wapres yang tidak mensejahterakan rakyat''.
Masuknya Ikbal secara tiba-tiba sempat membuat hadirin terbengong-bengong. Namun setelah melihat beberapa petugas Paspampres mengejarnya, barulah mereka tahu bahwa ada yang menerobos barisan keamanan.
Sadar dirinya dikejar beberapa anggota Paspampres, Ikbal pun lari sekencang- kencangnya ke tengah lapangan sambil membawa pamflet dari karton. Beberapa detik ia berhasil lolos dari kejaran sekitar sepuluh orang petugas Paspampres.
Semua petugas Paspampres yang berada di lapang memburunya. Ia dapat dirobohkan di sisi kanan panggung dengan cara ditekel (tackling) oleh seorang petugas Paspampres. Alhasil, Ikbal jatuh tersungkur ke tanah dengan posisi telungkup dan tangan ke atas.
Petugas langsung mengamankan Ikbal dari lapangan menuju sebuah ruangan tempat ganti pakaian para pemain bola di Stadion Siliwangi. Selanjutnya, Ikbal dibawa memakai sebuah sedan meninggalkan Stadion Siliwangi.
Acara peringatan pun langsung terhenti dan semua tamu VVIP diamankan menuju kendaraan. Wakil Presiden dikawal beberapa anggota Paspampres langsung masuk ke mobil. Menpora Andi Mallarangeng pun berlalu menuju Toyota Alphard warna hitamnya.
Ditemui sebelum naik kendaraannya, Wagub Jabar Dede Yusuf menyayangkan kejadian tersebut. "Masalah penjagaan yang perlu diperhatikan lagi. Ini acara resmi. Demo boleh, tapi enggak perlu seperti ini di tempat yang formal. Banyak penjagaan tapi masih ada yang lolos," ujarnya.
Seorang rekan Ikbal, Nana Wijayana, mengakui Ikbal sudah mempersiapkan tulisan sumpah serapah itu sejak malam hari sebelumnya. Beberapa diskusi kecil sempat terlontar. Ikbal mengajak sejumlah anggota Hima Persis untuk berunjuk rasa.
"Iya betul, ia dari Hima Persis. Namanya Ikbal Sabarudin. Tulisan yang dibawanya berisi kritik kepada pemerintah," ujar Ketua Bidang Kajian Ilmiah Hima PP Persis itu.
Menurut Nana, tulisan itu merupakan bentuk protes terhadap kepemimpinan Indonesia saat ini. Saat ditanya mengenai kejadian yang melibatkan nama Hima Persis Jabar, ia menjawab bahwa pihaknya sudah siap secara hukum.
"Memang kami sempat ngobrol, tapi tidak menduga dia akan nekat seperti itu. Kami hadir karena mendapat undangan resmi dari KNPI Jabar," katanya.
Nana mengakui, Hima Persis Jawa Barat akan menyampaikan pernyataan sikap kepada Wapres Boediono di Stadion Siliwangi. "Memang sudah direncanakan akan menyampaikan sikap kepada Pak Wapres dan kami sempat mengobrol akan menyampaikan ini. Tapi itu tadi, saya tidak menyangka caranya akan seperti ini," ujarnya. [SUMBER]