Bukan Pakar SEO Ganteng

Showing posts with label Spritual. Show all posts
Showing posts with label Spritual. Show all posts

LOGO GOOGLE HARI INI : TOTAL SOLAR ECLIPSE OF 2009 JULY 22


Logo om google hari ini berubah sehubungan dengan akan terjadinya :

Total Solar Eclipse of 2009 July 22


Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) memprediksi datangnya gerhana matahari total yang akan melintasi separuh bagian bumi hari ini, Rabu (22/7).

Pemandangan gerhana dengan magnitudo 1,0799 ini akan terlihat di sepanjang koridor yang melewati sebagian wilayah bumi. Bayangan umbra akan mulai terjadi di India dan melintasi Nepal, Bangladesh, Bhutan, Myanmar, dan China. Situs resmi NASA kemarin melansir, setelah meninggalkan daratan Asia, jalur gerhana juga akan bergerak menyeberangi Pulau Ryuku di Jepang dan membelok ke bagian tenggara melalui Laut Pasifik, di mana total durasi maksimalnya hingga 6 menit 39 detik.

Pemandangan gerhana matahari total akan terlihat maksimal di Shanghai, China. Di Indonesia hanya akan terlihat gerhana matahari sebagian yang diperkirakan terjadi di wilayah bagian utara. Hal ini juga terjadi di Asia Tengah dan Laut Pasifik. Para ahli astronomi menyebutkan, gerhana matahari total ini akan menjadi gerhana dengan durasi terpanjang selama 141 tahun. Kepala Obervatorium Bosscha Taufik Hidayat mengatakan, gerhana matahari hari ini hanya akan terjadi secara parsial di Indonesia.

Gerhana matahari total secara parsial ini kemungkinan akan terlihat di wilayah Aceh, Kalimantan Barat, Sumatera, dan Sulawesi. “Pada daerah-daerah itu pun gerhana matahari tidak bisa dinikmati secara utuh,” kata Taufik kemarin. Menurut Taufik, gerhana ini akan terjadi sekitar pukul 07.00— 11.00 WIB. Gerhana ini merupakan gerhana total terpanjang yang terjadi pada abad ini. (okezone).

Pramudya Ksatria Budiman Sains , Sejarah , Spritual

SURAT DARI SANG KHALIQ; SEBUAH PERINGATAN

Kemarin setelah pencontrengan, aku sempat mampir di Salon langganan saya, buat ngerapiin rambut yang sudah mulai gondrong, mumpung lagi cerah dan nggak ada antrian seperti biasanya.

Saat sedang dicukur, saya memperhatikan helaian rambut yang nyangkut di kain putih yang terikat di leher aku, dan ternyata ditengah rambut hitam itu ada beberapa helai rambut yang berwarna putih,
Mang,... rambut putih itu rambut aku yah?
(tanyaku setengah kaget pada Mang Udin yang tengah asyik menggunting rambut aku).
Ya..iyalah, emang rambut tetangga?
Yang dicukur khan kepala sampeyan,....(Jawab Mang Udin dengan logat Maduranya yang khas).

Tika adik Mang Udin yang tengah mempreteli rambut seorang Ibu yang usianya sedikit diatas usia saya hanya nyengir, sambil nyeletuk,

Bang Iwan udah ubanan yah?.
Iya nih Tik,...
kirain rambut Mang Udin yang jatoh,
ternyata rambut Abang,......
Bang Iwan udah tua yah Tik?

Tika senyum sambil menjawab : Tidak juga koq Bang,....

malah ada yang lebih muda ubannya lebih banyak, tuh si Jhon anak tukang bakso belakang rumah, usianya baru 21 tahun ubannya udah bejubel......

Beberapa saat kemudian kerjaan Mang Udin kelar merapikan rambut aku yang hampir bertepatan dengan kelarnya kerjaan Tika merapikan rambut Ibu yang disebelah aku.

Ketika aku permisi untuk pulang, tiba2 hujan deras,.... wah busyet dah, jadi telat blogwalking nih.

Aku memperhatikan Ibu yang dilayani oleh Tika tadi juga udah siap pulang, dan ternyata sangat ayu dengan mengenakan Jilbab dan tentunya hasil kerja dari Tika nggak keliatan.

Ibu mungkin menunggu jemputan yah? Aku mulai membuka pembicaraan.
Iya nih Bang,.....(Busyet dah , manggilnya Abang. Pasti ikut2an ama Tika nih)
Kenalin Bang,...... Saya Astuti, panggil aja Tuti. Dokter yang baru minggu kemaren tugas disini.
Oh yah,... Aku Iwan,... (sambil menyambut jabatan tangannya)

Dalam beberapa saat kemudian, kami berempat sudah terlibat dalam pembicaraan yang sangat akrab,..........
Oh yah, ..Saya denger tadi Bang Iwan ngomongin soal rambut uban yah ?,........

gini yah Bang......... dengerin.
Pada umumnya seiring dengan bertambahnya usia seseorang, warna rambut yang hitam akan berangsur-angsur berubah menjadi putih, yang biasa kita sebut “uban”. Kemunculan uban sangat erat kaitannya dengan pigmen (zat warna) rambut yang disebut dengan melanin.
Ada dua jenis melanin yaitu eumelanin yang berwarna hitam atau coklat tua, dan pheomelanin yang berwarna kuning kemerah-merahan. Dua zat warna ini dibuat oleh sejenis sel yang disebut melanocyte yang terletak di pangkal rambut dan di bagian dasar dari lapisan kulit terluar atau epidermis. Kata para ahli, produksi pigmen rambut dikontrol oleh gen, yang salah satunya bernama gen MC1R.

Kirain mIRC dok,....... aku menyela penjelasannya.
Wah bang Iwan ini,... dengerin dulu dong ,... kalo mIRC itu buat chating,......
Jangan dipotong dulu deh,.... Chatingnya entar belakangan.

Jadi, penyebab rambut bisa berubah warna dari hitam menjadi putih yaitu hilangnya zat pewarna (melanin) pada rambut. Sementara jika warna rambut belum putih benar artinya masih ada melanin pada rambut, tapi jumlanya sedikit. Selain faktor usia, banyak sedikitnya kandungan melanin pada rambut juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetik. Seperti mungkin yang Neng katakan tadi, (sambil menunjuk si Tika) .

Ada orang yang sudah beruban, padahal usianya masih 20 tahunan, dan sebaliknya ada orang yang sudah berusia 60 tahunan tapi rambutnya masih hitam legam, dalam kasus seperti ini, faktor genetiklah yang lebih banyak berperan.

Lalu, bagaimana proses hilangnya pigmen dari rambut seseorang dok..?
(aku nanya lagi deh biar kuliahnya agak panjang dikit)

Kalau yang itu sampai sekarang, para ahli masih belum punya jawaban yang benar-benar pasti soal ini. Yang jelas, ketika rambut mulai berubah warna, melanocyte (sebagai pabriknya zat warna) masih ada, tapi tidak aktif. Kemudian secara perlahan, jumlah melanocyte semakin berkurang hingga akhirnya tak ada lagi melanin yang diproduksi.
Namun Bang Iwan nggak perlu resah hanya karena tumbuhnya uban, itu alamiah koq Bang,...(Wadduh,..sampai pagi dikuliahin oleh Dosen ginian pasti tahan deh).

Dan perlu Bang Iwan ketahui, bahwa tumbuhnya uban juga merupakan sebuah pertanda ataupun orang tua kita biasa menyebutnya sebagai surat peringatan dari Sang Khaliq,......... Bersyukurlah masih ada peringatan seperti ini, karena hal ini dapat menjadi media introspeksi bagi kita semua, tentang pertambahan umur kita. Dan selanjutnya akan menjadi bahan perenungan tentang apa yang telah dan akan kita perbuat dalam mengisi saat-saat pertambahan uban kita sebelum menghadap kepada-Nya.

“Emang komplit bu dokter nih,... bisa beri kuliah plus ceramah agama pula”,
Aku nggak rugi deh, kenalan ama dokter, ... (aku menyela pembicaraannya)
Entar dulu bang,... belon selesai nih.....

Kalau dihubungkan dengan proses penciptaan manusia, Allah telah menciptakan segala sesuatu dengan sangat sempurna. Mari perhatikan tubuh kita, mulai dari ujung rambut hingga ke ujung jari kaki, terdapat ribuan, bahkan jutaan bagian-bagian kecil dan rumit yang membentuk tubuh kita. Ketiadaan satu bagian saja dapat membuat tubuh kita menjadi tidak sempurna dan tidak berfungsi dengan baik.

Tampaknya ceramahnya tambah jauh nih,.... namun tiba2 sebuah mobil yang berlabel Puskesmas Keliling sudah membunyikan Klakson berhenti tepat di depan Salon.

Bu dokter Astuti,... menghentikan ceramahnya, Oh yah Bang,... Aku pamit dulu yah, kapan2 mampir di Puskesmas, tapi bukan dengan status Pasien loh,...melainkan teman diskusi.

Dokter Astuti,... setengah berlari keluar dan langsung naik ke mobil sambil melambaikan tangan kepada kami bertiga. Aku memandangi kepergian mobilnya sampai hilang dari penglihatanku dengan perasaan kagum....

Hujan bertambah deras, saya harus tinggal menunggu hujan reda,..... saya kembali merenungkan apa yang dijelaskan oleh Dokter Astuti tadi,..............

Ingat ama materi pembicaraannya atau dokternya nih Bang..?
(tiba-tiba Tika setengah teriak membuyarkan lamunan aku).

Aku nambahin aja,........ “Ingat dua2nya Tik”
“Awasloh Bang, entar gue bilangin mamanya anak2........”

Si Tika emang rada usil orangnya, tapi hatinya baik dan memberikan layanan yang sama pada semua pelanggannya, makanya .... langganan Salon Mang Udin jadi banyak.

Hujan mulai reda,... aku bergegas keluar sambil ijin ama Mang Udin dan Tika.
Makasih yah Mang,... Tik,... jalan2 kerumah.

Assalamu alaikum.

Siang ini, aku mendapatkan pembelajaran berharga. Saya teringat Firman Allah yang artinya. :
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur. (QS. An Nahl, 16:78)

Subhanallah Walhamdulillah, Mahasuci Allah, Sang Mahasempurna.

Pramudya Ksatria Budiman Fenomena , Pencerahan , Spritual , Tauziyah

UNDANGAN PERNIKAHAN ALA MASTER BLOGGER

Awal bulan Juli ini dua orang Master Blogger akan melangsungkan pernikahan, masing-masing :

1. Mas Agus Ramadhani (Agus) akan menikah dengan Luluk Agustina (Lulu) :

Akad Nikah
Hari Sabtu Pon, 04 Juli 2009
Pukul 08:00 WIB
Bertempat di Jl. Aryojipang No.7 Ds. Janar, Nglanjuk
Cepu - Blora - Jawa Tengah

Resepsi Pernikahan
Hari Sabtu Pon, 04 Juli 2009
Pukul 13:00 WIB
Bertempat di
Ballroom 'Mega Bintang Sweet Hotel"
Jl. Ronggolawe No.103
Cepu - Blora - Jawa Tengah

2. Asep Saepul Hakim (Hakim) dan Raisa Pebriawati (Raisa) :

Akad nikah telah diselenggarakan pada :
Hari Senin, 04 Mei 2009
Pukul 20.00 WIB
Bertempat di Jl. Sukamenak Kp. Sekeawi No.48

Resepsi Pernikahan
Insya Allah akan diselenggarakan pada :
Hari Ahad, 05 Juli 2009
Pukul 10.00 s.d. 15.00 WIB
Bertempat di
Halaman Gedung Masjid PERSIS Baitul Haq
Jl. Citamiang No.192 Cangkuang Kulon Bandung

Yang unik dan kreatif dari dua pasang Blogger yang akan menikah itu adalah mereka membuat undangan resepsi pernikahannya dalam bentuk sebuah blog.

Blog undangan pernikahan Agus Ramadhani (pemilik Blog Tutorial o-om.com) beralamat di http://wedding.agusramadhani.com/



Blog undangan pernikahan Asep Saepul Hakim yang lebih dikenal dengan Hakimtea dan Raisa Pebriawati (Raisa) itu beralamat di RaisaHakim.com.


Mungkin ini merupakan yang pertama di Indonesia dimana ada sebuah undangan yang berbentuk blog.. *nampaknya bentar lagi bakal menjadi trend dikalangan para blogger mania* Ide ini mungkin timbul karena latar belakang Mas Agus dan Mas Hakim sebagai seorang blogger .

Secara keseluruhan kedua blog undangan pernikahan ini sangat indah. Tampilannya rapi dan sangat terasa nuansa bening cinta didalamnya. Mawar dimana-mana dengan warna dasar putih yang melambangkan sucinya ikatan suci perkawinan dan warna pink/merah muda yang melambangkan cinta yang tulus dari keduanya.. ohh so sweet *jadi pengen buat yang beginian, tapi aku sudah nikah sih........

Makanya yang belon nikah buruan deh,......

Bila dibandingkan dengan Blog Mas Agus dari segi content nampaknya Blog Mas Hakim dan Raisa lebih lengkap dengan artikel-artikel pernikahan yang menarik dan sangat memberikan pengetahuan bagi pasangan suami istri baik yang ingin melangsungkan pernikahan ataupun yang sudah menikah seperti Hukum Pernikahan, Hak dan Kewajiban Suami Istri, Hukum-Hukum Akad Nikah dan banyak lagi tentunya artikel-artikel menarik seputar pernikahan yang sungguh berguna bagi pasangan suami istri.

Kedua Blog ini sangat kental dengan unsur-unsur pernikahan . Diblog tersebut juga terdapat foto-foto wedding yang pastinya akan membuat ngiri bagi siapapun yang melihatnya. Sungguh kedua pasangan sangat serasi dan saya mengajak rekan blogger sekalian untuk turut mendoakan agar kedua blogger ini senantiasa di berikan rahmat oleh Allah SWT, dilancarkan dalam segala urusan, murah rezekinya, di beri ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi segala masalah , terus langgeng hubungannya sampai akhir hayat. *amiin*

Sekali lagi selamat buat Mas Agus dan Mas Hakimtea atas pernikahannya. Dan semoga cepat memperoleh momongan yang dapat menjadi pembaharu dalam dunia blogger Indonesia.

Untuk yang belon nikah segera rancang blog pernikahan anda.


Pramudya Ksatria Budiman Kehidupan , Spritual , tenar , Undangan

SAINS DAN KESADARAN SPIRITUAL

Albert Einstein yang hidup sekurun waktu dengan relativitas Eddington, H.A.Lorenz, dan Willem de Sitter pernah berkata bahwa yang namanya kreatifitas itu muncul dii titik pusat gravitasi kesadaran emosional manusia.
Tentu saja perkataan semacam itu nyaris menggebrak nyali para pengritus ilmu materialisma Barat yang memuja rasio sebagai cikal bakalnya ilmu.
Gebrakan yang membangunkan kesadaran baru itu mengatakan bahwa tenaga rasio yang selama ini terpuja sebagai rohnya ilmu, ternyata Cuma sekedar alat bantu belaka bagi proses pembuktian dan penajaman dari pengertian-pengertian baru yang muncul dari ‘kemampuan intuitif’


Selanjutnya menurut kreator Einstein, kreatifitas ilmiah menjelma berkat kemampuan ‘ekstralogika’ yang nonrasional, seperti juga pendapat seorang fisikawan nuklir Victor F. Weisskof bahwa sains memiliki akar dan asal di luar pikiran yang rasional.

Bagi para ‘kuli’ otak yang bermandi keringat di gurun-gurun ilmu yang kering kerontang nilai, pendapat tersebut begitu mengejutkan, menyambar kesadaran usang bak gledek di siang bolong, kendati sang matematikus Goedel dengan teorema Goedelnya masih lemah lembut menegaskan kembali bahwa sains Cuma mungkin hadir sebagai kerangka keilmuan yang sifatnya malahan ’nonilmiah’ !, Sekilas kedengarannya aneh bin unik, namun sang matematikus yang kesadaran ilmunya semakin jernih itu telah berhasil membuktikan bahwa suatu sistem aksioma mustahil mampu berdiri sendirian. Guna membuktikan kebenarannya, mau tidak mau toh kita memerlukan pengetahuan dari sistem aksioma tersebut.

Perlu disadari benar bahwa setiap kegiatan ilmiah tidak mungkin terhindar dari pelukan pengalaman manusiawi dalam areal yang lebar.
Apa landasan sains yang non ilmiah itu ? Tak lain adalah ’keyakinan’ setiap ilmuwan bahwa kebenaran ilmiah itu ’dipercayai’ sebagai hal yang relevan dan berguna.

Para ilmuwan di seantero jagat ini, yang mengaku dirinya merdeka, dalam artian telah tak rela membeo terhadap dogmatika ilmu yang konvensional, telah mulai sadar bahwa gugus emosional itu sebenarnya berlaku sebagai prakondisi karsa pencarian kebenaran ilmiah itu sendiri. Maka semakin lama semakin terkuaklah bahwa dalam sains sendiri ternyata termaktub aspek emosional dan non rasional sehingga gamblanglah bahwa intuisi dan daya yang irrasional sekalipun memiliki peran yang tak pantas disepelekan begitu saja dalam penelitian ilmu.
Bukankah setiap insan peneliti ilmu manapun akan diliputi rasa haru tatkala dalam benaknya menjelma pengertian baru? Siapa pula orang tak akan beremosi tinggi tatkala menjumpai temuan-temuan baru dalam alam yang penuh teka-teki ini ?

Sebelum Dr. Russel Cannon menemukan galaksi Carina Kerdil lewat teleskop Schmidt-nya yang selalu dipeluknya tatkala langit jernih di malam hari, dirinya senantiasa digeluti semacam kepercayaan bahwa nun jauh disana, di langit luas itu, masih bertebaran benda-benda langit lain yang belum tercatat pada peta astronomi. Dengan dimodali semacam kepercayaan pula maka para pakar ilmu membuat teropong bintang berdiameter 200 inci di
Palomar Garden, teropong 236 inci di Pengunungan Caucasus, bahkan teropong langit bercermin ganda 591 inci di Hawaii yang mampu mendobrak tirai langit lebih teliti lagi sehingga galaksi Andromeda berhasil dipetakan dengan mudah

Setelah dorongan kepercayaan yang begitu subjektif menjumpai ”ilmu hisab” bagi kecepatan orbit planet terhadap bintang, maka saat terjadinya gerhana telah bisa ditentukan beberapa puluh tahun sebelumnya oleh manusia bumi, karena manusia bumi sendiri percaya bahwa kecepatan orbit benda-benda angkasa itu tak akan berubah dalam waktu tertentu.

Namun, sialnya dengan adanya ketepatan hisab pada sains, maka para pakar ilmu percaya bahwa ilmu merupakan patokan kebenaran mutlak yang universal sehingga kebenaran Allah sebagai sebab pertama dari adanya ilmu seakan dikesampingkan menjadi nomor kesekian sambil mereka lupa bahwa Allah yang Mahakuasa itu dapat saja mengubah segala sesuatu secara tiba-tiba, yang akan menjelmakan kesimpulan lain dari tabiat alam semesta yang diubah-Nya. Kita tidak tahu, sudah berpa kali kedudukan poros bumi diubah Allah. Kita pun tak tahu, berapa juta galaksi yang telah diledakkan Allah di angkasa raya, yang mengubah tabiat rotasi, yang mengubah tabiat orbit, dari mulai orbit zarah yang paling kecil hingga orbit benda yang paling besar dimana kita sekadar zarahnya yang tak berarti.

Dalam bukunya,
Krisis Global Ilmu Pengetahuan, Dr. Hidayat Nataatmadja, yang merasa kecewa dengan gelar Ph.D.-nya yang dirasakan kurang berarti bagi pegangan hidupnya, dengan lugas mengatakan bahwa rsio yang kaprah digembar-gemborkan sebagai pedoman penunjuk arah itu Cuma omong kosong belaka. Sarjana jebolan Universitas Hawaii itu yakin bahwa yang pantas dijadikan pedoman hidup adalah kesadaran spiritual . Kesadaran spiritual yang bukan dalam ungkapan rasional, melainkan kesadaran spiritual yang berakar dalam dunia pengalaman dan rasa. Yang menjadi pedoman ialah rasa, motivasi spiritual, yang mendorong rasio menimbang atau menghitung alternatif-alternatif, dan memilih mana alternatif-alternatif itu yang paling baik. Bukan paling baik menurut rasio, melainkan paling baik menurut dunia rasa. Dan rasio sendiri sekedar salah satu alat timbang. Oleh sebab itu, jelaslah mengapa Bertrand Russel pernah mengatakan bahwa kretifita tidak mungkin diterangkan secara rasional. Dan awal keraguan yang dituding Descartes sebagai pembuka penalaran ilmiah pada dasarnya bermodalkan kepercayaan juga, dalam artian tidak ada kata ragu andai tidak dihantui rasa percaya. Jelas bahwa ilmu pengetahuan itu dimulai dari keyakinan. Mustahil para peneliti ilmu yang tidak meyakini sesuatu yang akan ditelitinya akan berhasil sehingga ia akan berupaya mencari sesuatu itu, sebagai contoh Madame Curie yang mengorbankan waktu tidurnya tatkala meneliti unsur Radium.

Manusia adalah makhluk yang doyan bertanya untuk meningkatkan nilai pengetahuannya. Namun ternyata tidak seluruh masalah yang dipertanyakan oleh manusia dapat dijawab secara memuaskan oleh ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia sebab ilmu pengetahuan milik manusia hanya bagaikan setetes embun bila dibandingkan dengan ilmu yang belum terkuak di Arasy-Nya, yang andai seluruh air lautan dijadikan tinta buat menuliskannya, tak akan cukup guna menyelesaikan menuliskan ilmu-ilmu Allah itu, sesuai dengan Firman-Nya dalam Surah Al-Kahfi :109 yang artinya:

Katakanlah: sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".

Manusia dilahirkan, tak ayal lagi ditugaskan Tuhan guna membangun, terus membangun, membangun ilmu dan agamanya, membangun prasarana dan sarana fisiknya. Manusia berhak melaksanakan kekhalifahannya dalam kadar iman dan ilmu yang dimilikinya, dan dengan takaran iman dan ilmu yang dimilikinya itu pantaslah manusia untuk merelisasikan rasa syukurnya, mengamalkan iman dan ilmunya itu demi mencapai ridho Allah semata, dalam artian bahwa ilmu yang dikendalikan oleh kelurusan beragama, akan menyehatkan penggunaan ilmu itu sendiri. Sebaliknya, ilmu yang tidak didukung oleh kesadaran spiritual bagaikan bayang-bayang yang tanpa sosok, bagaikan akibat yang lepas dari sebabnya. Malahan tampaknya tidak masuk akal.

Pramudya Ksatria Budiman Pencerahan , Renungan , Sains , Spritual