Bukan Pakar SEO Ganteng

Untuk Kita Renungkan


Peringatan' demi 'peringatan' dari sang Pencipta diperlihatkan terus secara beruntun di negeri ini. Selasa, 12 Oktober 2010, misalnya, terjadi longsor di Desa Bungini, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.

Data yang diperoleh, puluhan orang tewas, dan tidak sedikit pula yang belum diketahui rimbanya. Sebelumnya banjir bandang terjadi di Kota Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat. Ratusan orang yang terenggut jiwanya dan hilang disapu banjir.

Jauh hari sebelumnya, atau sejak sekira empat bulan yang silam, sebagian wilayah Sulawesi Selatan, seperti Kabupaten Bone, Soppeng, dan Wajo, serta sebagian Luwu terkena banjir. Beberapa tempat di wilayah tersebut bahkan masih terendam hingga saat ini. Di Luwu Raya, banjir seperti datang 'menggilir' kabupaten/kota yang termasuk dalam wilayah ini.

Hasil penelitian menyebutkan, sebagian wilayah Indonesia berada di daerah rawan. Tidak heran kemudian bila di Indonesia sering dilanda bencana, seperti gempa bumi, gunung meletus, longsor, banjir, kekeringan, tsunami.

Meski demikian, kejadian demi kejadian itu bukan semata-mata diakibatkan oleh alam, tetapi juga bisa diperparah oleh tangan-tangan manusia, antara lain dalam bentuk kontribusi sektor industri, atau penebangan hutan secara liar dan tak terkendali. Hal itu terbukti dengan terbawanya kayu-kayu gelondongan ikut tersapu air yang bercampur dengan lumpur.

Pertanda apakah itu ?. Apakah karena bumi sudah semakin tua dan sudah semakin mendekati kiamat ?. Apakah peningkatan frekuensinya itu ada hubungannya makin meningkatnya kebejatan tingkah polah manusia ?. Apakah tak ada hubungannya dengan apapun juga ?. Bukan pertanda apapun juga ?. Semua itu hanyalah semata kejadian alam yang biasa-biasa saja ?.

Dalam budaya keyakinan spiritual kita, ada yang meyakini adanya korelasi hubungan erat yang saling pengaruh mempengaruhi antara kejadian/peristiwa/situasi di jagad gede (macro cosmos / alam / bumi jagad raya) dengan kejadian / peristiwa / situasi yang ada di jagad cilik (insan manusia / masyarakat).

Sehingga seringkali peristiwa-peristiwa alam yang terjadi dijadikan bahan untuk intropeksi terhadap dirinya pribadi (termasuk juga intropeksi terhadap tata masyarakatnya) agar menjadi selaras dan harmoni dengan alam. Maka tak heran, jika jika dirasakan sedang alam murka, mereka lalu mencoba melakukan laku tirakat, agar alam kembali reda amarahnya.

Takhayul Bidah Khurafatkah tindakan mereka itu ?. Kuno dan anti kemajuan serta modernitaskah keyakinan spiritual mereka itu ?.

Ajaran Islam sesungguhnya secara implisit mengajarkan pula bagaimana hubungan tindakan yang bersifat pribadi akan berpengaruh terhadap masyarakat sekitarnya walau mereka tidak ikut melakukannya. Salah satu diantaranya adalah perbuatan zina, dimana konon disekelilingnya (40 rumah) yang ada disekitarnya akan kehilangan barokah dari-Nya karena adanya perbuatan itu.

Ada lagi tentang hukum Fardhu Kifayah, dimana jika tidak ada sekelompok kaum Muslim yang melakukannya maka semuanya ikut menanggung dosa karena terabaikannya kewajiban Fardhu Kifayah tersebut.

Jadi, benarkah memang hukum alam itu konon katanya terjadi karena kehendak alam semata yang menisbikan adanya campur tangan dari Dzat Yang Maha Tunggal serta Maha Kuasa ?.

Memang, tak ada kejadian sekecil apapun di alam ini yang terjadi tanpa sepengetahuan dan ijin dari Allah SWT. Akan tetapi, tak ada salahnya jika kita semua mencoba mulai berintropeksi diri. Karena semua olah kerja dan tindakan serta raihan keberhasilan yang kita dapatkan dan kita bangga-banggakan itu tentunya bisa terjadi karena atas sepengetahuan dan ijin dari Allah SWT, namun sudahkan izin-Nya itu juga disertai dengan Ikhlas dan Ridho-Nya ?.

Tak ada salahnya kita berintropeksi diri, sebab ada beberapa jenis perbuatan maksiat yang jika sudah kelewat batas akan mengundang datangnya bala bencana. Dimana bala bencana itu akan menimpa kepada semuanya tanpa kecuali, tidak hanya kepada mereka yang melakukannya.

…Bila perzinahan dan riba (penyelewengan) telah terang-terangan dilakukan oleh penduduk suatu negeri maka sesungguhnya mereka telah menghalalkan bagi diri mereka untuk terkena azab Allah… [HR. Bukhari]

Zolimkah Yang Maha Kuasa atas azab yang ditimpakan-Nya itu ?. Bergelimang dosakah mereka yang sedang diuji oleh-Nya dengan bala dan bencana ?.

…Tidak ada seorang muslim pun yang ditimpa gangguan semacam tusukan duri atau yang lebih berat daripada itu melainkan dengan ujian itu Allah SWT menghapuskan perbuatan buruknya serta digugurkan dosa-dosanya sebagai mana pohon kayu menggugurkan daun-daunnya… [HR. Bukhari dan Muslim]


Sucikah kita yang sampai saat ini tak tersentuh oleh ujian berupa bala dan bencana-nya ?.

Allah SWT terkadang justru menguji kita dengan kenyamanan dan keamanan serta waktu yang panjang untuk terus berbangga memamerkan semua perbuatan dosa dan maksiat tanpa sempat menyadari perbuatan kita sampai akhir usia renta sehingga tak tersisa lagi waktu untuk bertaubat kepada-Nya.

Masih ingatkah kita semuanya tentang adanya hizab pada hari setelah kiamat nantinya, dimana tak akan ada kejahatan seberat zarah pun yang dapat disembunyikan ?.

…Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat) dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)-nya, dan manusiapun bertanya : “Mengapa bumi (jadi begini) ?”. Pada hari itu, bumi menyampaikan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu (Allah SWT) telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya pula… [QS : 99 : Al Zalzalah].

Wallahualambishsahwab.

laptop gratis





Untuk saudara-saudaraku yang sedang dirudung duka. Teriring doa, semoga mereka yang meninggal diampuni segala dosanya dan diterima semua amal ibadahnya, mereka yang ditinggalkan juga mereka yang sedang dirudung duka dan lara diberikan ketabahan dan kesabaran serta menjadikannya semakin meningkat derajat iman taqwanya. Amin Allahumma Amien Ya Kariem…



Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Bencana Alam / Renungan / Untuk Kita Renungkan dengan judul Untuk Kita Renungkan . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://sisatruk.blogspot.com/2010/10/untuk-kita-renungkan.html .

Artikel Terkait Bencana Alam , Renungan , Untuk Kita Renungkan

Ditulis oleh: Pramudya Ksatria Budiman - Rating : 4.5

Belum ada komentar untuk " Untuk Kita Renungkan "

Post a Comment

Beri komentar anda.