Pemerintah dalam hal ini Menteri Agama melalui Sidang Isbat, Kamis malam, menetapkan bahwa awal Ramadhan tahun ini jatuh pada hari Sabtu (21/7), sementara PP Muhammadiyah menetapkan awal puasa pada Jumat (20/7).
Dalam postingan saya yang berjudul Penetapan Awal Ramadhan 1433 H, muncul beragam komentar. Baik yang pro ataupun kontra bahkan ada yang sempat saya hapus karena sudah sangat provokatif yang mengarah pada perpecahan umat.
Sebagai seorang muslim marilah semua kita bersikap bijak dalam menyikapi perbedaan itu. "Kita sebaiknya tidak mempertajam perbedaan yang terjadi. Jangan saling klaim bahwa pihak yang satu benar dan yang lain salah. Sebagai umat muslim harus saling menghargai."
Perbedaan ini harus dijadikan momen untuk memajukan umat dan mempererat ukhuwah, jangan malah menjadi pertengkaran antarumat muslim.
"Mari kita menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan pendidikan, bulan pencerah dan bulan amal. Yang terpenting puasa kita khusuk".
Semoga saja dalam penentuan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1433 H nantinya tidak lagi terjadi perbedaan.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori
islam
/
Ramadhan
/
Tauziyah
dengan judul
Menyikapi Perbedaan Awal Ramadhan 1433 H
. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL
http://sisatruk.blogspot.com/2012/07/menyikapi-perbedaan-awal-ramadhan-1433-h.html
.
Artikel Terkait islam , Ramadhan , Tauziyah
Ditulis oleh:
Pramudya Ksatria Budiman
-
Rating : 4.5
Belum ada komentar untuk " Menyikapi Perbedaan Awal Ramadhan 1433 H "
Post a Comment
Beri komentar anda.