Bukan Pakar SEO Ganteng

Showing posts with label Gayus Tambunan. Show all posts
Showing posts with label Gayus Tambunan. Show all posts

Inilah Video dan Lirik Lagu Andai Aku Jadi Gayus Tambunan

Kiprah maestro Mafia Pajak Gayus Tambunan yang telah menginjak-injak hukum Indonesia menginspirasi Bona Paputungan. Bona pun lantas menciptakan sebuah lagu khusus untuk Gayus.

Lagu yang berjudul 'Andai aku Gayus Tambunan' tersebut di posting di situs Youtube pada Jumat (14/1/2011).

Sejak Jumat, Video ini sudah di upload berulang-ulang dan video aslinya sudah dilihat 63.816 orang saat postingan ini dibuat. Dalam liriknya, Bona yang juga mantan narapidana ini mengaku iri dengan fasilitas yang didapat Gayus Tambunan. Dalam video klip lagu tersebut, Bona menyindir sipir penjara yang dapat dibeli dengan selembar uang Rp 50 ribuan.

Berita terakhir yang dilangsir tempointeraktif.com bahwa Bona Paputungan, 32 tahun, penyanyi dan pencipta lagu berjudul Andai Aku Jadi Gayus Tambunan mulai mendapat teror dari orang tak dikenal.

“Saya ditelepon dari orang tak dikenal... Ia lalu mengancam saya dan keluarga akan dibunuh,” kata Bona Paputungan kepada Tempo, Minggu (16/1).

Si penelepon itu, kata Bona, mengancam ia dan keluarganya karena telah melantunkan lagu tentang Gayus Tambunan yang dianggap terlalu berani menyoroti kinerja para penegak hukum di negeri ini.

”Dia (penelepon gelap) mengaku gerah dengan penayangan lagu dan video klip tentang Gayus yang telah ditayangkan di sejumlah televisi swasta,” ungkap Bona.

Agar Bona dan keluarganya selamat, si penelepon gelap yang mengaku anggota kesatuan aparat hukum itu meminta agar lagu Bona berjudul Andai Aku Gayus Tambunan segera ditarik dari peredarannya.”Saya tidak akan tarik lagu itu. Lagi pula, lagunya sudah tersebar di internet,” ungkap Bona.

Untuk menjaga keselamatan dirinya dan keluarganya, Bona telah melaporkan penelepon gelap itu ke kepolisian daerah Gorontalo semalam. Penelepon tersebut kata Bona, menggunakan nomor 08128648290 untuk menterornya. ”Jam 01.30 dini hari saya telah melapor ke Polda,” ujar Bona.

Lagu Bona berjudul Andai Aku Gayus Tambunan kini menjadi terkenal di Gorontalo. Banyak warga yang mulai mencari lagunya dengan cara mengunggahnya lewat Youtube.

Selain lagu Andai Aku Gayus Tambunan, Bona juga menciptakan lagu Markus atau makelar kasus, dan delapan lagu lainnya yang merupakan kisah hidupnya dalam penjara. Lagu itu dibuat dalam satu album dan rencananya diluncurkan pada 23 Januari 2011.

Inilah Video Lagu Andai Aku Jadi Gayus Tambunan


Inilah Lirik Lagu Andai Aku Jadi Gayus Tambunan

11 Maret
Diriku masuk penjara
Awal ku menjalani
Proses masa tahanan

Hidup di penjara
Sangat berat kurasakan
Badanku kurus
Karena beban pikiran


Kita orang yang lemah
Tak punya daya apa-apa
Tak bisa berbuat banyak
Seperti para koruptor

Andai Ku Gayus Tambunan
Yang bisa bisa pergi ke Bali
Semua keinginannya
Pasti bisa terpenuhi

Lucunya di negeri ini
Hukuman bisa dibeli
Kita orang yang lemah
Pasrah akan keadaan

7 Oktober
kubebas dari penjara
Menghirup udara segar
Lepaskan penderitaan

Wahai saudara
Dan para sahabatku
Lakukan yang terbaik
Jangan engkau salah arah

Andai Ku Gayus Tambunan
Yang bisa bisa pergi ke Bali
Semua keinginannya
Pasti bisa terpenuhi

Lucunya di negeri ini
Hukuman bisa dibeli
Kita orang yang lemah
Pasrah akan keadaan

Biarlah semua menjadi kenangan
Kenangan yang pahit
dalam hidup ini

Andai Ku Gayus Tambunan
Yang bisa bisa pergi ke Bali
Semua keinginannya
Pasti bisa terpenuhi

Lucunya di negeri ini
Hukuman bisa dibeli
Kita orang yang lemah
Pasrah akan keadaan


MAKELAR MENGGURITA

Marilah kita menelusuri sejenak tentang kehidupan keseharian kita di negeri tercinta ini. Segala sesuatunya yang berhubungan dengan pelayanan publik, mungkin susah bahkan jarang kita temui suatu urusan yang tidak disusupi oleh makelar.

Dalam jual beli tanah, rumah, mobil dan motor, sudah lumrah ada makelar. Orang sudah sama mengetahui dan paham. Yang ini tidak usah dibicarakan, Yang menarik kita cermati yaitu makelar dalam urusan yang sebelumnya tidak pernah dibayangkan ada makelarnya.

Misalnya saja, beberapa waktu lalu di media heboh berita makelar kamar perawatan rumah sakit. Ketika itu diberitakan, di rumah sakit tertentu di sebuah kota besar, dinyatakan tidak ada kamar yang kosong. Akibatnya, pasien yang sudah genting memerlukan rawat inap, harus berpikir mencari rumah sakit lain.

Di tengah keadaan seperti itu lalu muncul orang membisiki bahwa dia bisa usahakan dapat kamar, tapi harganya sekian, sambil menyebut angka di atas tarif resmi. Nah, itu satu contohnya, orang sakit dimakelari. Orang sudah susah ditambah susah lagi. alias sudah jatuh ketimpa tangga... Khan penyok jadinya?

Dalam urusan ibadah pun ada makelar yang selalu menawarkan "jasa", misalnya menawarkan seat haji tidak perlu pakai daftar tunggu. Bahkan untuk bisa mencium hajaratul aswad di Kakbah, sejumlah makelar menawarkan jasa dan orangnya dari negeri ini.

Jangan lagi dibilang makelar kasus, mungkin inilah yang paling naik daun sebulan terakhir. Sekarang semakin terungkap begitu banyak ragamnya. Gayus Tambunan, hanya satu contoh kecil, bagaimana makelar pajak bekerja sebagai perantara memanipulasi pajak para pengemplang pajak.

Padahal itu baru satu Gayus yang terbilang anak kemarin sore. Itu baru ujung kukunya, menurut istilah Susno Duadji. Lalu bagaimana pula di seantero kantor pajak? Di bea cukai? Di seantero kantor keuangan? Di seantero departemen di negeri ini, berapa banyak "Gayus"nya. Ngeri membayangkannya.

Satu lagi cerita makelar kita, yaitu makelar dalam urusan maut. Kalau contoh tadi orang sakit dimakelari, di negeri ini orang mati pun dimakelari. Khususnya di kota besar yang sulit dapat tanah kuburan. Tidak usah khawatir urusan bisa jadi mudah, tapi melalui makelar.

Ternyata permakelaran di negeri ini menjadi menarik sekali untuk dicermati, dipikirkan dan direnungkan dalam-dalam. Permakelaran sudah merambah ke mana-mana, bahkan sudah masuk ke wilayah yang seharusnya tidak perlu ada makelar. Itulah fenomena di sebuah negeri di mana orang mau serba enak secara singkat dan serba instan. Naudzubillahi Mindzaliq..

GAYUS MENELAN CENTURY

Gayus Tambunan? Siapa yang sekarang ini belum mengenal yang namanya Gayus Tambunan?

Berterima kasihlah pada Gayus. Karena berkat jasanyalah kasus Century jadi temaram. Siapa yang peduli dengan kasus 6,7 trilyun yang tak jelas kemana itu. Setidaknya kini media massa ramai-ramai berdendang lagu GAYUS.

Lupakan huru hara di panggung paripurna DPR bulan lalu. Lupakan pula rekomendasi yang meminta penonaktifan dua petinggi negara, Wapres Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Kini arahkan pandangan kita pada rumah megah Gayus di Kelapa Gading. Semua berdecak kaget. Wow, darimana ya si Gayus yang masih 30 tahunan itu bisa membangun istana semegah itu?

Ayahanda yang bertugas lebih dari sepuluh tahun dengan golongan IV/b, belum mampu membuat rumah semegah itu.

Benarkah itu tilepan pajak rakyat? Atau suap para pengemplang pajak agar cuma bayar pajak dalam jumlah kecil. Entahlah.

Grup facebook bertajuk 'Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung BOIKOT BAYAR PAJAK untuk KEADILAN'. Saat detikcom berkunjung, Kamis (25/3/2010), ada 3.422 facebooker yang menjadi anggotanya.

Nah, kasus Gayus Tambunan rupanya menjadi amunisi baru mereka untuk menolak membayar pajak.

"Bayar pajak cuma buat dinikmati Gayus dan teman-temannya? NO WAY!" kata Hendry Setiabudi.

Seorang facebooker lain, Benetta Heaster Gladwynne, juga meramaikan grup ini dengan memberikan link untuk mendukung grup 'Dukung Susno Duadji Untuk Membongkar Markus Di Polri'.

Semuanya semakin membuat suasana jadi tambah begajul....

Hari gini nggak Bayar Pajak? Apa kata dunia?
Hari gini menggelapkan pajak ? Dunia berkata Apa ?

Aku lebih baik diam dan mengakhiri tulisan ini.