Tak dapat dipungkiri, lidah adalah karunia Allah yang sangat berarti bagi kehidupan kita. Siapa pun pasti akan mengalami kesukaran untuk berkomunikasi dan menyampaikan gagasan-gagasan, bahkan keinginannya, kepada orang lain, tanpa melalui lidah.
Lidah termasuk organ tubuh paling utama dan paling banyak beraktivitas dalam keseharian kita. Bahkan dalam banyak hal, apa yang meluncur dari lidah menjadi ukuran kualitas seseorang.
“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan suatu kata yang Allah ridhai dalam keadaan tidak terpikirkan oleh benaknya, tidak terbayang akibatnya, dan tidak menyangka kata tersebut berakibat sesuatu, ternyata dengan kata tersebut Allah mengangkatnya beberapa derajat. Dan sungguh seorang hamba mengucapkan suatu kata yang Allah murkai dalam keadaan tidak terpikirkan oleh benaknya, tidak terbayang akibatnya, dan tidak menyangka kata tersebut berakibat sesuatu ternyata karenanya Allah melemparkannya ke dalam neraka Jahannam.” (HR, Bukhari).
”Kata” yang meluncur dari lidah seseorang, implikasi dan pengaruhnya bisa melebihi kapasitas dirinya dan zamannya. Akan menggema dan dapat memantul di semua benua. Banyak ungkapan yang lahir dari lidah seseorang memiliki nilai abadi.
Ketajaman lidah mengalahkan ketajaman pedang yang mampu menebas leher siapa pun, maka dimensi daya hancurnya kepada kehidupan sangat luas. Rasulullah Saw bersabda:"Tidak ada satupun jasad manusia, kecuali pasti kelak akan mengadukan lidah kepada Allah atas ketajamannya".(HR, Ibnu Abi Dunya).
Ketika lidah mengalami kerusakan, maka akibat pastinya adalah meluncurnya produk lisan yang membahayakan orisinalitas jiwa manusia. Baik jiwa orang yang mengeluarkannya atau pun jiwa yang menangkapnya. Selanjutnya, kesadaran azali kita, seperti ketika kita di tanya oleh Sang Pencipta di alam azali, “Apakah aku Rabb kalian?” dan kita menjawab, “Benar”, akan menjadi rusak pula karena diperkosa oleh berbagai produk lisan yang menggencetnya. Akibatnya jiwa pun menangis karenanya. Sebab jiwa pada dasarnya/secara orisinil senantiasa cenderung mencari ketenangan, rasa nyaman dan kepuasan.
Oleh karena itu, marilah semua kita senantiasa menjaga lidah agar produk lisan kita tidak membahayakan orisinalitas jiwa sesama........
Lidah termasuk organ tubuh paling utama dan paling banyak beraktivitas dalam keseharian kita. Bahkan dalam banyak hal, apa yang meluncur dari lidah menjadi ukuran kualitas seseorang.
“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan suatu kata yang Allah ridhai dalam keadaan tidak terpikirkan oleh benaknya, tidak terbayang akibatnya, dan tidak menyangka kata tersebut berakibat sesuatu, ternyata dengan kata tersebut Allah mengangkatnya beberapa derajat. Dan sungguh seorang hamba mengucapkan suatu kata yang Allah murkai dalam keadaan tidak terpikirkan oleh benaknya, tidak terbayang akibatnya, dan tidak menyangka kata tersebut berakibat sesuatu ternyata karenanya Allah melemparkannya ke dalam neraka Jahannam.” (HR, Bukhari).
”Kata” yang meluncur dari lidah seseorang, implikasi dan pengaruhnya bisa melebihi kapasitas dirinya dan zamannya. Akan menggema dan dapat memantul di semua benua. Banyak ungkapan yang lahir dari lidah seseorang memiliki nilai abadi.
Ketajaman lidah mengalahkan ketajaman pedang yang mampu menebas leher siapa pun, maka dimensi daya hancurnya kepada kehidupan sangat luas. Rasulullah Saw bersabda:"Tidak ada satupun jasad manusia, kecuali pasti kelak akan mengadukan lidah kepada Allah atas ketajamannya".(HR, Ibnu Abi Dunya).
Ketika lidah mengalami kerusakan, maka akibat pastinya adalah meluncurnya produk lisan yang membahayakan orisinalitas jiwa manusia. Baik jiwa orang yang mengeluarkannya atau pun jiwa yang menangkapnya. Selanjutnya, kesadaran azali kita, seperti ketika kita di tanya oleh Sang Pencipta di alam azali, “Apakah aku Rabb kalian?” dan kita menjawab, “Benar”, akan menjadi rusak pula karena diperkosa oleh berbagai produk lisan yang menggencetnya. Akibatnya jiwa pun menangis karenanya. Sebab jiwa pada dasarnya/secara orisinil senantiasa cenderung mencari ketenangan, rasa nyaman dan kepuasan.
Oleh karena itu, marilah semua kita senantiasa menjaga lidah agar produk lisan kita tidak membahayakan orisinalitas jiwa sesama........
~~~~oooOOooo~~~~
Tulisan kali ini adalah postingan terakhir saya sebagai penerima amanah dari Ayahanda. Dan Insya Allah besok Ayahanda akan bersama kita lagi disini, dan untuk selanjutnya saya akan kembali berkonsentrasi dengan pelajaran serta mengelola Blog saya agar Mbah Gugel tidak sia-sia menghadiahi saya PR 3.
Mohon maaf atas segala kekurangan selama saya berada disini
Jangan lupa untuk mampir dirumah saya DISINI.
Mohon maaf atas segala kekurangan selama saya berada disini
Jangan lupa untuk mampir dirumah saya DISINI.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori
Amanah
/
Pencerahan
dengan judul
KEUTAMAAN MENJAGA LIDAH
. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL
http://sisatruk.blogspot.com/2010/04/keutamaan-menjaga-lidah.html
.
Artikel Terkait Amanah , Pencerahan
Ditulis oleh:
Pramudya Ksatria Budiman
-
Rating : 4.5
Belum ada komentar untuk " KEUTAMAAN MENJAGA LIDAH "
Post a Comment
Beri komentar anda.