Bukan Pakar SEO Ganteng

Showing posts with label Sinetron. Show all posts
Showing posts with label Sinetron. Show all posts

Istana Yang Paling Indah

Sahabat seangkatan saya tentunya masih ingat serial Little House on the Prairie?. Film yang dibintangi sekaligus disutradarai oleh Michael Landon ini ngetop banget di tahun 70-an - 80-an. Saya suka banget film ini. Film keluarga yang setidaknya memberikan kesejukan justru di tengah maraknya film Hollywood yang bertabur kekerasan waktu itu. Meski setting ceritanya nggak islami, tapi dari segi nilai memang mengajarkan hal-hal yang baik bagi sebuah keluarga. Keharmonisan, perjuangan, pengorbanan, kesetiaan, perhatian, dan kepedulian ditanamkan dalam keluarga yang punya rumah kecil di padang rumput yang luas itu.

Tahun 90-an, sinetron Keluarga Cemara yang pernah tayang di dua stasiun TV swasta juga lumayan bagus. Keluarga Cemara mengajarkan nilai kebaikan, bahkan menggambarkan realitas umum masyarakat kita. Bagi sebuah keluarga, apalagi dengan kondisi kehidupan yang amburadul, bisa membantu untuk mengajarkan nilai moral. Terutama dikalangan anak-anak kita yang seakan tergerus oleh kemajuan teknologi.

Dari sekian banyak film, yang juga sangat boleh jadi terinspirasi dari kehidupan nyata, setidaknya ingin memberikan suasana sejuk di tengah keluarga pemirsanya, meski selalu saja ada bias yang membuat kita sebagai penonton kesulitan untuk mewujudkan pesan yang ditawarkan itu.

Tapi kita yakin kok, bahwa banyak orang berharap tercipta suasana yang akrab di tengah keluarga. Jalinan komunikasi di antara mereka terus dikembangkan. Seluruh anggota keluarga pasti mendambakan kondisi yang harmonis. Tul nggak? Misalnya aja hubungan antara ortu dengan anak-anaknya, juga hubungan antara ayah dengan ibu kita sebagai ortu yang bisa mengarahkan dan membimbing kita. Pendek kata, semua orang menginginkan saat-saat indah bersama keluarga.

Kita semua mendambakan keluarga yang baik-baik. Ayah bertanggung jawab, ibu perhatian, kakak penyayang, adik juga penurut. Nenek dan kakek menikmati masa tuanya dengan melihat perkembangan pribadi anak dan cucunya dengan baik. Keluarga penuh ceria, saling mengingatkan, mengamalkan ajaran-ajaran Islam dengan penuh ketaatan. Duh, indah banget deh. Pantes aja kalo Rasulullah mengilustrasikan kehidupan keluarga beliau yang penuh dengan keharmonisan, kebahagiaan, ketenangan, sakinah, mawaddah, dan rahmah dengan ungkapan Baitiy jannatiy alias rumahku, surgaku.

Bersama keluargalah kita lebih banyak berinteraksi, bersama keluarga pula kita lebih banyak punya waktu untuk belajar tentang makna hidup. Kayaknya masih pada inget deh penggalan OST-nya Keluarga Cemara. Yup, “Keluarga adalah harta yang paling berharga, istana yang paling indah, puisi yang paling bermakna, dan mutiara tiada tara.”

Allah Swt. berfirman: “Dan hendaklah takut kepada Allah, orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah (iman, ilmu, dan amal), yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka, oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS an-Nisâ’ [4]: 9).

Kita semua berharap punya keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Kalo ada konflik, kita selesaikan baik-baik. Jangan hawa nafsu yang jadi panglima, tapi keikhlasan kita yang dikedepankan. Konflik bukan berarti bencana, tapi kerikil kecil yang bisa mendewasakan kita semua. Tapi yang pasti, taburkan ajaran Islam di dalam keluarga kita, insya Allah berkah. Yuk, kita bangun istana paling indah dalam hidup ini. Syukur-syukur bisa dengan lega menyebut: rumahku, surgaku. ?



Denaihati
Pramudya Ksatria Budiman Pencerahan , Renungan , Sinetron

Laskar Pelangi Jadi Serial Televisi

Tayang, Serial Teve <I>Laskar Pelangi</i>


Pada saat Peluncuran Album Sountrack Drama Musikal Laskar Pelangi, di Mal Paris Van Java Bandung, Februari yang lalu. Andrea Hirata menolak tawaran produser yang ingin menjadikan Laskar Pelangi sebagai sebuah serial televisi. Ia khawatir akan mengurangi "idealisme" dari cerita Laskar Pelangi itu sendiri. "Saya masih ragu saja gitu. Kalau serial TV di kita umum identik dengan sinetron. Saya sangat mengutamakan mutu, takut mutunya berkurang. Bisa jadi idealisme nya berkurang," ujar pria kelahiran Pulau Belitong ini.

Ia pun memiliki pendapat tersendiri tentang serial yang berkualitas yakni dengan dibatasi episode penayangan nya yakni maksimal paling panjang sebanyak 13 episode. Andrea Hirata akan setuju Laskar Pelangi dijadikan sebagai serial televisi jika sutradara dan penulis naskahnya bagus. "Kalau ada sutradara dan script writer yang bagus, saya setuju. Terutama jika Riri Riza yang membuat serial televisi Laskar Pelanginya," ujarnya.

Tapi kini pendiriannya mulai luluh. Andrea merestui cerita buatannya diadaptasi dalam sebuah serial televisi. Butuh banyak pertimbangan bagi dia sebelum akhirnya mengatakan, “iya”. Wajar, berhasil atau tidaknya proyek ini, akan sangat berpengaruh pada nama besarnya.

andrea-hirata-ari



















“Saya melihat ada kualitas yang dikedepankan di sini. Bentuknya hanya mini seri, 15 episode. Nama saya dipertaruhkan di sini,” tutur Andrea, dalam jumpa pers di SCTV Tower, Senayan City, Jakarta Pusat, Rabu kemarin.

Untuk menjaga kualitas, Andrea secara langsung mengawasi setiap proses produksi. Sesekali, dia memberi masukan pada sineas yang terlibat di dalamnya.

“Saya bilang sama mas Guntur (Guntur Soeharjanto, sutradara) sebelum memulai ini semua, ‘go big or go home’,” ucapnya.

Proses produksi serial “Laskar Pelangi” kini sudah memasuki masa work shop para pemain. Seperti versi filmnya, proses pengambilan gambar akan sepenuhnya dilakukan di Belitung, mulai 3 Oktober 2011. Seluruh pengerjaan serial tv ini, menggunakan standar pembuatan film layar lebar.

Mari kita tunggu tayangannya.



Denaihati

Nominasi FTV Awards 2011

FTV Awards merupakan sebuah ajang penghargaan bagi karya film televisi dan insan pertelevisian yang berkiprah dalam karya film televisi di SCTV.

Konferensi pers tentang FTV Awards ini digelar di Senayan City, Jakarta, Kamis (7/7) sore, dihadiri Direktur Programming dan Produksi SCTV Harsiwi Ahmad, juga Kadiv Produksi SCTV John Fair. Hadir juga sejumlah artis dan anggota dewan juri seperti Djenar Maesa Ayu, Mayong Suryo Laksono, Maman Suherman dan Aksan Sjuman.

"Meskipun FTV bukan hanya SCTV yang menayangkan, tapi pionernya adalah SCTV," ucap Harsiwi. "Itulah yang menyebabkan kenapa SCTV mengadakan FTV Awards. Ini adalah yang pertama di TV dan diadakan di Indonesia," tambahnya.

SCTV merasa, FTV merupakan salah satu program yang sangat luar biasa popularitasnya, pertama dari sisi jumlah penonton, kedua dari sisi jumlah tayangannya. Jumlah jam tayang FTV jauh lebih besar dari sinetron. Menurut Harsiwi, SCTV menayangkan sekitar 1.000 judul per tahun.

Dalam ajang ini, bukan hanya artisnya saja yang akan mendapatkan penghargaan, tetapi semua pihak yang terlibat dalam pembuatan FTV. Dari nominasi yang telah disampaikan, menunjukkan bahwa FTV menghargai semua insan perfilman.

Sebanyak 18 kategori yang ada dibagi jadi dua kategori besar yakni 12 kategori terbaik dan 6 kategori terfavorit. Untuk kategori terbaik akan dipilih oleh para juri seperti
Mathias Muchus, Mayong Suryo Laksono, Upi, Roy Lolang, Djenar Maesa Ayu, Maman Suherman dan Aksan Sjuman.

Sementara kategori terfavorit dipilih dari polling pemirsa. Demikian diketahui dalam temu media di Rajas Cafe Senayan City, Kamis (7/7).

Berikut nama-nama penggiat akting yang bermain di beberapa FTV.

Nominasi Terbaik:

Pemeran Utama Wanita Terbaik:
Ira Maya Sopha (PAPI, MAMI dan TUKANG KEBUN)
Kinaryosih (WAGINA BICARA)
Kirana Larasati (PEMBANTU CANTIK ITU PACARKU)
Laura Basuki (CINTA WEDANG RONDE)
Prisia Nasution (CINTA GARA-GARA JENGKOL)

Pemeran Utama Pria Terbaik:
Alex Komang (WAGINA BICARA)
Donny Alamsyah (SEPENGGAL CINTA DI PELOSOK YOYGYA)
Oka Antara (CINTA GARA-GARA JENGKOL)
Reza Rahadian (PUTRI JURAGAN ANGKOT)
Sandy Nayoan (PAPI, MAMI DAN TUKANG KEBUN)

Pemeran Pembantu Pria Terbaik:
Dian Sidiq (PANGERAN CINTA DARI NEGERI AWAN)
Ence Bagus (PAPI, MAMI DAN TUKANG KEBUN)
Harry de Fretes (PUTRI JURAGAN ANGKOT)
Reza Rahadian (SATU CINTA PUNYA KITA)
Tabah Penemuan (WAGINA BICARA)

Pemeran Pembantu Wanita Terbaik:
Anindika W Ninggar (SEPENGGAL CINTA DI PELOSOK YOGYA)
Caroline Mendeng (PEMBANTU CANTIK ITU PACARKU)
Fikha Effendi (PAPI, MAMI DAN TUKANG KEBUN)
Lia Waode (BIDADARI PENJAGA HATI)
Niniek L Karim (WAGINA BICARA)

Sutradara Terbaik:
Dedi Setiadi (WAGINA BICARA)
Herwin Novianto (PAPI, MAMI DAN TUKANG KEBUN)
Vemmy Sagita (PEMBANTU CANTIK ITU PACARKU)
Vemmy Sagita (SEPENGGAL CINTA DI PELOSOK YOGYA)

Editor Terbaik:
Desteni (TITIPAN CINTA DARI KAHYANGAN)
Dody Chandra (CINTA GARA GARA JENGKOL)
M Hanif Ridlo (WAGINA BICARA)
Muchlis (SEPENGGAL CINTA DI PELOSOK YOGYA)
Reinardus Nugraha (PAPI, MAMI DAN TUKANG KEBUN)

Penulis Skenario Terbaik:
Arswendo Atmowiloto (WAGINA BICARA)
Fitryan G Dennis (BIDADARI PENJAGA HATI)
Jujur Prananto (PAPI, MAMI DAN TUKANG KEBUN)
Rahadian Effendi (SEPENGGAL CINTA DI PELOSOK YOGYA)
Vemmy Sagita (CINTA GARA-GARA JENGKOL)

Penata Kamera Terbaik:
Adam Ojen (SEPENGGAL CINTA DI PELOSOK YOGYA)
Adam Ojen (TITIPAN CINTA DARI KAHYANGAN)
Anggi F (PAPI, MAMI DAN TUKANG KEBUN)
Gunung Nusa Pelita (WAGINA BICARA)
Adam Ojen (PEMBANTU CANTIK ITU PACARKU)

Penata Suara Terbaik:
AA Bagus (SEPENGGAL CINTA DI PELOSOK YOGYA)
AA Bagus (TITIPAN CINTA DARI KAHYANGAN)
Buyung Tompel dan Chandra Hasan (PAPI, MAMI DAN TUKANG KEBUN)
Harry Bandung dan Chandra Hasan (WAGINA BICARA)
Jatniko Kurniawan (SATU CINTA PUNYA KITA)

Penata Musik Terbaik:
Areng Widodo (SEPENGGAL CINTA DI PELOSOK YOGYA)
Idris Sardi (WAGINA BICARA)
Nathanael P Winarto (PULANG MALU GAK PULANG RINDU)
Nathanael P Winarto (TITIPAN CINTA DARI KAHYANGAN)
Thoersi Argeswara (PAPI, MAMI DAN TUKANG KEBUN)

Penata Artistik Terbaik:
Cecep Aruman (PULANG MALU GAK PULANG RINDU)
Cecep Aruman (TITIPAN CINTA DARI KAHYANGAN)
Fally Sapta (CINTA GARA GARA JENGKOL)
T Timothy (PAPI, MAMI DAN TUKANG KEBUN)
Wawan Darwan (WAGINA BICARA)

FTV Terbaik:
CINTA GARA-GARA JENGKOL
PAPI, MAMI DAN TUKANG KEBUN
PUTRI JURAGAN ANGKOT
SEPENGGAL CINTA DI PELOSOK YOGYA
WAGINA BICARA


Selain nominasi terbaik, FTV Awards 2011 juga menghadirkan beberapa nominasi terfavorit pilihan pemirsa. Berikut nominasi terfavorit tersebut.

Kategori Pemeran Pria Terfavorit:
Ben Joshua (Titipan Cinta dari Kahyangan)
Reza Rahadian (Satu Cinta Punya Kita)
Rio Dewanto (Pembantu Cantik Itu Pacarku)
Surya Saputra (Pangeran Cinta dari Negeri Awan)
Vino Bastian (Lost in Solo)

Kategori Pemeran Wanita Terfavorit:
Atiqah Hasiholan (Sepenggal Cinta di Pelosok Yogya)
Bunga Zainal (Membawa Cinta dari Merapi)
Kinaryosih (Wagina Bicara)Prisia Nasution (Cinta Gara Gara Jengkol)
Tyas Mirasih (1 Cinta Beda Rasa)

Kategori Pemeran Pembantu Pria Terfavorit:
Dian Sidiq (Lost in Solo)
Dimas Anggara (Pembantu Cantik Itu Pacarku)
Haikal Kamil (Papi, Mami dan Tukang Kebun)
Nicky Tirta (Six Million Dollar Man)
Panji Angga Saputra (Cinta Gara Gara Jengkol)

Kategori Pemeran Pembantu Wanita Terfavorit:

Dea Lestari (Wanted Pacar Kaya dan Ganteng)
Dinda Kirana (1 Cinta Beda Rasa)
Lia Waode (Bidadari Penjaga Hati)
Naniek L Karim (Wagina Bicara)
Caroline Mendeng (Pembantu Cantik Itu Pacarku)

Theme Song Terfavorit:
Empat Mata (D Bagindaz, Cinta Gara Gara Jengkol)
Manusia Biasa(Yovie and The Nuno, Wanted Pacar Kaya dan Ganteng)
Setiaku (ST 12, Pengeran Cinta dari Negeri Awan)
Tercipta Untukmu (Ungu, Membawa Cinta dari Merapi)
Uang atau Cinta (Cinta Laura, Satu Cinta Punya Kita)

Theme Song Terfavorit:

Cinta Gara Gara Jengkol
Cinta Wedang Ronde
Satu Cinta Punya Kita
Titipan Cinta dari Kahyangan
Wanted Pacar Kaya dan Ganteng


Sumber : Kapanlagi.com


Photobucket

KEPEDULIAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA TERHADAP TAYANGAN TELEVISI


Sejak disahkannya Undang-undang no. 32 Tahun 2002 terjadi perubahan fundamental dalam pengelolaan sistem penyiaran di Indonesia. Perubahan paling mendasar dalam semangat UU tersebut adalah adanya limited transfer of authority dari pengelolaan penyiaran yang selama ini merupakan hak ekslusif pemerintah kepada sebuah badan pengatur independen (Independent regulatory body) bernama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), yang mempunyai visi : Terwujudnya sistem penyiaran nasional yang berkeadilan dan bermartabat untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat.

Independen dimaksudkan untuk mempertegas bahwa pengelolaan sistem penyiaran yang merupakan ranah publik harus dikelola oleh sebuah badan yang bebas dari intervensi modal maupun kepentingan kekuasaan.

Belajar dari masa lalu dimana pengelolaan sistem penyiaran masih berada ditangan pemerintah (pada waktu itu rejim orde baru), sistem penyiaran sebagai alat strategis tidak luput dari kooptasi negara yang dominan dan digunakan untuk melanggengkan kepentingan kekuasaan. Sistem penyiaran pada waktu itu tidak hanya digunakan untuk mendukung hegemoni rejim terhadap publik dalam penguasaan wacana strategis, tapi juga digunakan untuk mengambil keuntungan dalam kolaborasi antara segelintir elit penguasa dan pengusaha.

Selama ini sentralisasi lembaga penyiaran berakibat pada diabaikannya hak sosial-budaya masyarakat lokal dan minoritas. Padahal masyarakat lokal juga berhak untuk memperolah informasi yang sesuai dengan kebutuhan polik, sosial dan budayanya. Disamping itu keberadaan lembaga penyiaran sentralistis yang telah mapan dan berskala nasional semakin menghimpit keberadaan lembaga-lembaga penyiaran lokal untuk dapat mengembangkan potensinya secara lebih maksimal. Undang-undang no. 32 Tahun 2002 dalam semangatnya melindungi hak masyarakat secara lebih merata.

Sebagai bentuk kepedulian dan pelaksanaan visi dari KPI, berikut berapa Acara Televisi yang pernah mendapat teguran dari KPI sejak Januari 2009, adalah :
  • Bukan Empat Mata – Trans7
  • Curhat dengan Ajasmara – TPI
  • Big Movies dengan judul “Man of Wars”, “Moving Target”, “US Seal 2”, “Air Marshall”, dan “Prophet” yang ditayangkan Global TV .
  • Film Lepas Indosiar (FTV)
  • Bodo Amat Ah (TPI)
  • Lajang (ANTV).
  • Cagur Naik Bajaj (ANTV).
  • Dahsyat (RCTI)
  • Suami-suami Takut Istri yang ditayangkan di Trans TV
  • Sinetron Muslimah
  • Sinetron Abdel dan Temon yang ditayangkan di Global TV
  • Sinetron Alisa – RCTI
  • Tawa Sutra – ANTV
  • Sinetron Monalisa – Indosiar
  • Sinetron Hareem - Indosiar
Pemantauan Langsung juga dilakukan terhadap 15 program acara mencakup 390 episode. Program ini diberi sanksi sesuai dengan tingkat pelanggarannya terhadap Undang-undang Penyiaran No. 32 Tahun 2002 dan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).

Program tersebut di atas mendapat teguran dan bahkan pemberhentian tayang disebabkan karena menampilkan salah satu dari yang tersebut di bawah ini :
  • Menampilkan kekerasaan fisik yang sangat intensif dan dilakukan dengan atau tanpa senjata.
  • Memperlihatkan cara pembunuhan secara close-up hingga tergambar dengan rinci bagaimana senjata digunakan untuk membunuh sekaligus menampilkan ekspresi wajah korban.
  • Kerap muncul kata-kata kasar dan makian dalam bahasa Inggris.
  • Tidak memperhatikan norma-norma kesopanan dan kesusilaan dalam konteks hubungan suami-istri.
  • Menampilkan adegan kekerasan dalam tumah tangga, dan mengucapkan kata-kata kasar secara dominan.
  • Menampilkan adegan kekerasan verbal dan fisik serta berindikasikan melanggar kaidah-kaidah agama, seperti perlakuan yang tidak pantas terhadap orang tua.
  • Mengandung adegan dan pembicaraan vulgar dan menampilkan kekerasan fisik secara berulang-ulang.
Kalaupun pihak Stasiun Televisi yang bersangkutan akan menanyangkan ulang program tersebut, KPI Pusat menghimbau agar memperbaiki materi siarannya , memindahkan jam tayang dan menampilkan klasifikasi acara remaja (R) dan bimbingan orang tua (BO), disetiap penayangan .

KPI akan terus memantau semua tayangan Acara Televisi dan akan memberikan sanksi lebih lanjut sesuai dengan ketentuan dalam UU Penyiaran.

Untuk itu pihak KPI mengajak peran serta masyarakat untuk aktif memantau semua tayangan dan melaporkan ke KPI dengan fakta dan identitas pelapor yang jelas melalui email www.kpi.go.id, sms melalui nomor 081213070000, Faks dan telp ke nomor (021) 6340667 / 6340713.

Selama bulan Januari hingga Mei 2009, KPI telah menerima lebih dari 4300 pengaduan masyarakat untuk berbagai kategori tayangan.

Akankah Sinetron Manohara mendapat teguran ?

Sumber :
Komisi Penyiaran Indonesia Pusat
http://www.kpi.go.id/

Pramudya Ksatria Budiman Acara TV , KPI , Sinetron

MANOHARA ODELIA PINOT, MAIN SINETRON


Kehebohan tak habis-habisnya dibuat oleh Manohara Odelia Pinot. Kasus KDRT yang menimpanya belum menemukan titik terang , kini ia dikabarkan akan main sinetron untuk sebuah rumah produksi. Bayarannya sungguh fantastis, gosipnya mencapai Rp 2,5 M. Benarkah?

Rumah produksi SinemArt yang disebut-sebut rela membayar Rp 2,5 miliar untuk Manohara main dalam 25 episode sinetron. Itu artinya, untuk main satu episode sinetron, Manohara dibayar Rp 100 juta.

Saat dikonfirmasi mengenai gosip tersebut, Abdul Aziz humas dari SinemArt membantahnya. "Nggak lah, nggak masuk akal angkanya," jelasnya saat dihubungi detikhot melalui telepon Selasa (9/6/2009).

Menurut Aziz, Rp 2,5 miliar terlalu besar untuk membayar seorang Manohara. Biasanya jumlah sebanyak itu adalah ongkos produksi untuk membuat satu buah sinetron.

Ditegaskan Aziz, sampai saat ini pihak SinemArt belum melakukan perjanjian apapun dengan Manohara. Meski begitu, tidak tertutup kemungkinan untuk rumah produksi tersebut mengajak Manohara main sinetron.



Sumber :
1. http://www.detikhot.com
2. http://www.youtube.com
Pramudya Ksatria Budiman Manohara Pinot , Selebriti , Sinetron