Bukan Pakar SEO Ganteng

Showing posts sorted by date for query kpk. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query kpk. Sort by relevance Show all posts

Smartphone BandrOS Asli Made in Indonesia

Diawali dari alat utama sistem persenjataan (alutsista) hingga mobil, Indonesia terus mengejar ambisi memproduksi produk favorit konsumen di dalam negeri. Salah satu yang kini dalam persiapan serius adalah smartphone made in Indonesia.


Harapan terhadap munculnya produk smartphone karya anak bangsa terbit pada pengujung Agustus lalu. Tepatnya ketika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian (Puslit) Informatika meluncurkan smartphone bernama BandrOS.

Smartphone BandrOS ini tidak seperti barang sejenis yang mengklaim buatan Indonesia, tetapi operating system (OS)-nya bikinan luar negeri. Entah itu menggunakan OS Android, iOS, BlackBerry, Windows Phone, atau sejenisnya.

Pada teknologi smartphone, posisi OS ibarat nyawa pada manusia. Sementara chasing atau perangkat keras handphone ibarat badan. Meskipun perangkatnya dibuat di Indonesia, tetapi jika menggunakan OS impor, tidak sah disebut karya anak bangsa.

Namun, khusus BandrOS ini benar-benar produk lokal. Semuanya dibuat orang Indonesia. Khusus perangkat teleponnya mendapatkan suntikan ide dari PT INTI, selaku produsen pesawat telepon dan telepon genggam lokal. Sedangkan "nyawa" smartphone ini dikembangkan dua peneliti LIPI Ana Heryana dan Sahrul Arif, yang akhirnya diberi nama BandrOS.

Smartphone ini saat diluncurkan di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) Serpong sudah berbentuk prototipe (produk contoh). Sejumlah pihak seperti Kepala LIPI Lukman Hakim mendapatkan satu unit prototipe BandrOS.

Dari tampilan fisiknya, BandrOS ini hampir mirip dengan smartphone yang sekarang beredar di pasaran. Peranti ini menggunakan teknologi full touch screen dengan layar 3,5 inci. Aplikasi dan fungsi di dalamnya juga tidak jauh berbeda dengan smartphone lainnya. Di antaranya bisa dipakai untuk menelepon, SMS, internetan, multimedia, game, GPS, dan fitur-fitur ter-update yang lain.

Penelitian BandrOS dimulai pada 2010. Proyek tersebut merupakan tindak lanjut prestasi LIPI menciptakan open source IGOS Nusantara pada 2006. Sayangnya, meskipun bebas di-donwload dan dipasang di komputer desktop maupun laptop, IGOS Nusantara tidak bisa mengalahkan dominasi peranti lunak Windows.

Kepala Bidang Komputer Puslit Informatika LIPI Agus Subekti menuturkan, BandrOS ini diciptakan awal mulanya bukan murni untuk dibenamkan di smartphone. "Tujuan kami dari pengembangan BandrOS adalah untuk kebutuhan komputasi khusus," ungkap dia di Jakarta beberapa waktu lalu.

Agus menceritakan, sistem operasi BandrOS ini awalnya diterapkan pada komputer khusus (special purpose computer) yang berwujud single board computer (SBC). Perangkat komputer khusus ini di antaranya sudah sukses dipakai untuk proyek stasiun cuaca nirkabel. Pada prinsipnya, sistem operasi BandrOS ini dikembangkan dengan menggunakan open source software Linux. "Setelah sukses membuat BandrOS yang ditanam di komputer khusus untuk cuaca tadi, baru tebersit gagasan untuk dipakai di peranti smartphone," paparnya.

Diskusi awal menggodok ide ini melibatkan berbagai pihak. Antara lain dari PT INTI selaku produsen pesawat telepon dan telepon genggam lokal. Selain itu, ada perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Hasil diskusi tadi menargetkan bisa membuat prototipe smartphone yang sudah dibenamkan BandrOS di dalamnya tahun ini. Target tadi akhirnya bisa dipenuhi Agustus lalu. Prototipe smartphone BandrOS diperkenalkan ke publik bersama dengan pengenalan minibus bermotor listrik dengan nama Hevina.

Penamaan BandrOS diberikan bukan asal-asalan. Di tempat kelahirannya, Bandung, istilah bandros itu adalah nama salah satu makanan khas setempat. Kue bandros berasa gurih dan bentuknya seperti kue pukis. Kue ini memiliki nama lain kue pancong. Dengan dasar tadi, BandrOS diharapkan lebih bernuansa lokal. Penamaan BandrOS juga memiliki kepanjangan, yaitu Bandung Raya Operating System.

Peluncuran smartphone BandrOS tersebut sempat menghebohkan. Salah satunya adalah kemampuannya menjadi handphone antisadap pertama di Indonesia. Sejumlah pihak bahkan mengatakan, beberapa kalangan sangat intensif melobi LIPI supaya menciptakan smartphone itu dalam jumlah besar. Seperti mafhum diketahui, baru-baru ini banyak kasus korupsi kakap yang melibatkan politikus, PNS, dan swasta yang dibongkar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari hasil penyadapan.

Kepala LIPI Lukman Hakim tidak menampik kemampuan khusus BandrOS sebagai handphone antisadap. Melalui sistem operasi yang dikembangkan sendiri, kustomisasi smartphone BandrOS bisa diolah sesuka hati. Seperti diciptakan supaya tidak bisa disadap dan diproteksi atau diblok untuk mengakses situs-situs porno.

"Tapi, saya tegaskan, arah BandrOS ini bukan seperti itu (menjadi handphone antisadap, Red). Nanti bakal banyak yang memesan ke saya," kata Lukman.

Dia menjelaskan, hingga kini LIPI dan pemerintah belum berencana memproduksi BandrOS sebagai smartphone umum. Dia mengatakan, jika BandrOS dilepas secara umum, teknologinya sudah terlalu jauh untuk menggeser smartphone yang sudah ada.

Tetapi, Lukman menyatakan bahwa teknologi BandrOS ini akan dikembangkan untuk telekomunikasi khusus. Misalnya untuk polisi hutan dan polisi perairan yang tugasnya blusukan di penjuru Indonesia. Fungsi jagoan dari BandrOS yang bakal dikembangkan lagi antara lain untuk keperluan pendidikan, administrasi perkantoran, komunikasi aman/rahasia, pengendalian jarak jauh, dan sistem pengamatan.

"Jadi, untuk diproduksi masal dan dijual ke pasaran umum, itu masih jauh," tutur Lukman. Selain itu, wewenang LIPI adalah penelitian dan pengembangannya. Urusan produksi masal umumnya diambil alih vendor-vendor swasta.

Jika pihak LIPI masih gamang terhadap rencana produksi masal BrandOS, pemerintah justru berencana mulai memproduksi massal pada tahun depan.

Langkah itu untuk membendung arus impor handphone yang semakin deras mengalir ke Tanah Air. Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta mengatakan, untuk bersaing di industri global, Indonesia mesti berani melakukan inovasi teknologi. "Insya Allah, tahun depan diproduksi massal," katanya.

Dia mengatakan, handphone yang akan diproduksi itu masih dikaji lebih matang agar saat dilepas ke pasaran bisa kompetitif dengan produk impor. "Kalau soal harga lebih murah, handphone impor sampai Rp3 juta, kalau yang ini bisa di bawah Rp1 juta," katanya bangga. Kisaran harganya berkisar Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu saja.

Smartphone Made in Indonesia, Kenapa Tidak?
Harga Rp 500 Ribu, Sudah Antisadap, Anti - Situs Porno Pula.

sumber:
jawa pos.
Pramudya Ksatria Budiman seputar ponsel

KPK Periksa Sekretaris MK dan Ajudan Akil Mochtar

KPK Periksa Sekretaris MK dan Ajudan Akil Mochtar

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Sekretaris Mahkamah Konstitusi (MK) Yuanna Sisilia, Kamis (10/10/2013).
Ia dipanggil sebagai saksi terkait penyidikan kasus dugaan suap penanganan sengketa Pilbub Gunung Mas, Kalimantan Tengah; dan Lebak, Banten, yang menyeret Ketua MK non aktif Akil Mochtar sebagai tersangka.
"Yang bersangkutan (Yuanna Sisilia) akan diperiksa sebagai saksi," ujar Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha.
Selain Yuanna, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap ajudan Akil Mochtar, Kasno. Pihak lain yang dipanggil sebagai saksi adalah pihak swasta bernama Laura Indriani Pattinama dan Yayah Rodiah.
KPK telah menetapkan Akil Mochtar sebagai tersangka dua kasus dugaan suap sengketa Pilkada Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah; dan Kabupaten Lebak, Banten.
Untuk kasus dugaan suap sengketa Pilkada Gunung Mas sebesar Rp 3 miliar, Akil ditetapkan tersangka bersama pengusaha berinisial CN alias Cornelius Nalau, anggota Fraksi Partai Golkar CHN alias Chairun Nisa, dan Bupati Gunung Mas HB alias Hambit Bintih.
Dalam kasus ini, Akil ditetapkan sebagai pihak penerima suap bersama Cornelius. Sedangkan pihak pemberi adalah Chairun Nisa dan Hambit Bintih.
Sementara, dalam kasus dugaan suap pengurusan sengketa Pilkada Lebak, Banten sebesar Rp 1 miliar, Akil ditetapkan tersangka bersama pengacara berinisial STA alias Susi Tur Andayani.
Akil dan STA ditetapkan sebagai pihak penerima suap. Pihak pemberi adalah tersangka TCW alias Tubagus Chaeri Wardhana, adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Tubagus Chaeri juga suami Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany. (*)
Pramudya Ksatria Budiman Dunia Berita

Surat Seorang Koruptor Kepada Istrinya

awas koruptor

Bila di sinetron ada Surat Kecil Untuk Tuhan (SKUT), di Indonesia ada Surat Koruptor Untuk Istrinya (SKUI)
Jumat (27/9/2013) sore di Auditorium Gedung KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Pimpinan KPK membaur bersama puluhan penyair untuk melakukan bedah buku “Puisi Menolak Korupsi”.

Juga ada acara pembacaan puisi yang dilakukan bergantian, termasuk oleh pimpinan KPK seperti Abraham Samad dan Bambang Wijoyanto.

Ada banyak puisi tentang korupsi dan koruptor yang dibacakan. Kami pilihkan satu di antaranya, yakni puisi yang ditulis oleh Herman Syahara, seorang wartawan yang juga dikenal sebagai penyair.
Surat Seorang Koruptor Kepada Istrinya

Mama yang tercinta
Sejak vonis memisahkan kita
Di sini papa baik-baik saja
Para sipir berebut menyambut dengan ramahnya
Kepala rumah tahanan kirim salam segala
“Jangan galau. Sudah saya siapkan kamar senyaman rumah Saudara,” katanya.

Benar juga
AC tak henti mendinginkan ruangan
Kulkas padat berisi minuman
Kasur empuk terhampar di sudut ruangan
Televisi menyajikan berita dan hiburan
Kalau sakit boleh berobat ke dokter langganan

Ma, jangan cemaskan
Di sini papa merasa lebih dekat dengan Tuhan
Sembahyang tak pernah terlewatkan
Berdoa dan menderas kitab suci jadi langganan
Juga membantu sesama tahanan yang kesulitan

Ma, jangan berduka
Di sini tak beda dengan di kantor Papa
Bisnis masih berjalan as usually alias seperti biasa
Bisa terima tamu kapan saja
Kolega dan teman separtai pun masih datang menyapa
Bahkan ada yang minta bantuan dana
Untuk biaya mencalonkan diri jadi anggota dewan katanya

Ma, sekian dulu surat dari Papa
Kalau mau membesuk esok lusa
Kenakan daleman dengan warna favorit jingga
Biar kita bisa melepas kangen sepenuh jiwa
Karena di sini tersedia bilik sewa untuk bercinta

NB:
Jangan lupa amankan uang simpanan kita
Ambil sebagian untuk pengacara
Serta membayar fasilitas di penjara
Agar masih tersisa untuk tabungan hari tua
Jakarta, Juli 2013
Pramudya Ksatria Budiman unik

KPK buka 286 lowongan kerja




KPK buka 286 lowongan kerja
Kamis, 16 Mei 2013 22:29 WIB




Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka lowongan pekerjaan untuk 286 posisi, dengan komposisi jabatan tertinggi Deputi Informasi dan Data hingga penyidik.

"Malam ini akan dibuka di website KPK program `Indonesia Memanggil` untuk mengisi kebutuhan 286 posisi pegawai, dengan kebutuhan tertinggi adalah Deputi
Pramudya Ksatria Budiman EMC News

Dugaan Korupsi Ditjen Kebudayaan – KPK Diminta Segera Turun Tangan



Dugaan Korupsi Ditjen Kebudayaan
KPK Diminta Segera Turun Tangan














Sabtu,18 Mei 2013
Jakarta, Kompas – Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menemukan berbagai penyimpangan dalam penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2012 di Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Penyidikan sejak tahun 2012 menemukan adanya penggelembungan dana dari beberapa mata
Pramudya Ksatria Budiman Articles , EMC News

Maharani Mengaku DI Ajak Berhubungan Intim Oleh Fathanah Dengan Bayaran Rp.10 Juta





Mahasiswi cantik Maharani Suciono, akhirnya bersaksi di persidangan kasus suap pengurusan kuota impor sapi di Kementerian Pertanian, Jumat (17/5), di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

Maharani kemudian memberikan pengakuan mengejutkan. Maharani menceritakan, dia diminta tersangka Ahmad Fathanah datang ke Hotel Le Meridien, 29 Januari 2013, pukul 17.00. Dia berangkat dari rumah temannya, ke hotel dan tiba lewat pukul 17.00.

"Sampai di sana bertemu Ahmad Fathanah di kafe, berbincang sebentar, dan dia (Fathanah) mengajak ke atas, ke kamar," kata Maharani saat bersaksi di sidang perkara suap pengurusan kuota impor daging sapi Kementerian Pertanian, untuk terdakwa Direktur PT Indoguna Utama Aria Abdi Effendi dan Juard Effendi, Jumat (17/5), di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

Ia awalnya mengaku diajak Fathanah ketemuan. Sehari sebelumnya, ia mengaku kenalan dengan Fathanah di salah satu mall di Jakarta. Saat ditanya Hakim Ketua Purwono Edi Santosa, untuk apa Fathanah ngajak ketemu, Rani mengaku untuk berkenalan. Awalnya ia berkelit dan mengaku tak tahu diajak bertemu untuk apa. "Dia (Fathanah) bilang ingin ketemu dan kenalan sama saya," katanya.

Setelah di kamar, penyidik KPK mengetuk pintu. "Penyidik datang saya tidak lihat jam," kata Rani. Dia mengatakan, Ahmad Fathanah yang tengah bertelanjang dada membukakan pintu. "Saya tidak tahu apa-apa. Saya tidak lihat, saya di kamar mandi," katanya.

Kemudian, Rani mengaku turut dibawa oleh KPK. "Barang saya diamankan. Tas, seluruh isi (tas), HP semuanya. Uang didompet saya Rp 10 juta," kata  Rani yang  tampil mengenakan pakaian putih dan tampak segar itu. Nah, Rani mengaku, uang Rp 10 juta itu diberi oleh Fathanah. "Dikasi sama Ahmad Fathanah uangnya," kata Rani.

Jaksa Penuntut Umum KPK, M. Roem, kemudian mendapatkan kesempatan bertanya. Saat ditanya Jaksa untuk apa Rp 10 juta itu, Rani awalnya mengaku tidak tahu untuk keperluan apa. "Untuk menemani Ahmad Fathanah," jelasnya.

Namun, Jaksa tak percaya. Ia meminta Maharani mengingat kembali keterangannya, apakah sudah benar apa yang disampaikannya itu. Lalu, Jaksa menyebutkan poin 6 Berita Acara Pemeriksaan Maharani di hadapan Penyidik KPK.

"Diajak berhubungan intim?" kata Jaksa.  Rani dengan lugas menjawab, "Iya." Jaksa melanjutkan apakah diberikan uang kaitannya ajakan itu (berhubungan intim). "Iya," imbuh Maharani.

untuk ke akuratan informasi ini kami kutip sebagian dari jpnn.com
Pramudya Ksatria Budiman Selebriti

Cerai, Deddy Corbuzier Tidak Berebut Hak Asuh Anak


TEMPO.CO, Jakarta - Pesulap berjuluk Mentalist Deddy Corbuzier telah resmi bercerai dengan Kalina Oktarani 31 Januari 2013. Proses perceraian mereka di Pengadilan Negeri Jakarta Utara berjalan lancar tanpa adanya masalah perebutan hak asuh anak.


"Untuk hak asuh anak, kita putuskan sama-sama ada di kita berdua. Enggak ada masalah," kata Deddy ditemani Kalina dalam jumpa pers di Kawasan Pancoran, Jakarta, Kamis malam, 21 Maret 2013.


Kalina dan Deddy ingin putranya Azkanio Nikola Corbuzier tetap bisa merasakan kasih sayang setelah perceraian ini. Tujuannya semata-mata untuk menjaga kondisi psikis si anak sampai tumbuh besar nanti. "Saya bilang, kalo Azka butuh mama atau papa, kita selalu ada. Saya produk broken home, jadi saya enggak mau anak saya merasakan hal yang sama. Kapanpun Azka butuh Mama Papa, kita ada," ujar Kalina.


Keharmonisan orangtua dan anak ini juga berlaku bagi Deddy dan Kalina. Kata Deddy, status perceraian justru semakin membuat keduanya saling menyayangi. "Setelah perceraian, malah kita tidak pernah ribut. Saat masih suami istri banyak keributan," ujar pria berkepala plontos ini.


Deddy yang memiliki nama lengkap Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo menikah dengan Kalina pada 25 Februari 2005. Kabar perceraian ini cukup mengejutkan publik karena mereka selalu menutup rapat dapur rumah tangganya kepada media.


YAZIR FAROUK



Berita terpopuler lainnya:


Mengapa Ibas Laporkan Yulianis ke Polisi 


Enam Pernyataan Soal Ibas dan Yulianis


Ibas Siap Diperiksa, Ini Jawaban KPK


Daftar Pasal Kontroversial di Rancangan KUHP 


Rahasia Model Brasil Langsing Usai Melahirkan


Unknown Gaya Hidup

AKBP Teddy Tak Mau Bicara Soal Pertemuan dengan Bambang Soesatyo Cs




Senin, 11/03/2013 13:39 WIB





Indra Subagja - detikNews





Jakarta - AKBP Teddy Rusmawan tak mau bicara soal pertemuan dengan Bambang Soesatyo dan Aziz Syamsuddin di Restoran Jepang, Basara. Melalui pengacaranya Dwi Ria Latifa, Teddy memilih tidak ada komentar.

"Kalau substansi, nggak punya kewenangan. Pemeriksaan silakan tanya ke penyidik," jelas Dwi Ria saat dikonfirmasi detikcom, Senin (11/3/2013).

Informasi yang dikumpulkan detikcom, dalam pemeriksaan pekan lalu di bawah sumpah, anggota Komisi III DPR yang diperiksa tak berkutik. Penyidik sempat menceramahi para legislator itu soal dosa kalau melanggar sumpah karena telah disumpah di bawah al Quran. Selain Bambang, KPK juga memeriksa kolega Bambang di Partai Golkar, Aziz Syamsuddin dan anggota DPR dari PDIP Herman Hery.

Pertemuan antara Bambang Soesatyo dan Aziz Syamsuddin itu disebut-sebut untuk mengamankan anggaran Korlantas. Pertemuan dilakukan di sejumlah tempat, salah satunya di Restoran Basara di Menara Summit Mas, Jl Sudirman, Jakarta, pada akhir 2010. Teddy ikut dalam pertemuan selaku Ketua Primkoppol. Teddy menemani Irjen Djoko Susilo.

"Saya no comment soal substansi. Tapi Pak Teddy memang anak buah Irjen Djoko," tutur Dwi Ria.

Pada pemeriksaan para anggota Komisi Hukum itu, KPK juga menghadirkan AKBP Teddy, yang masih berstatus saksi. Teddy juga masih aktif bertugas di kepolisian. Mereka dikonfrontir dan semua terbuka adanya dalam pengamanan anggaran dan dugaan adanya aliran uang.

Bambang Soesatyo yang dikonfirmasi detikcom menepis soal tudingan aliran uang itu. Dia mengaku memang dikonfrontir dengan Teddy, tapi dia tak mengenalnya.

"Seorang saksi yang tidak saya kenal. Dan itu sudah saya sampaikan saat menjadi saksi di bawah sumpah," terang Bambang tentang Teddy.

Sedang soal sumpah itu, sepenuhnya hal biasa. Sumpah biasa dilakukan sebelum pemeriksaan. "Itu standar pemeriksaan dan itu ada berita acaranya," tuturnya.

Bambang mengaku menghadiri pertemuan di Restoran Basara. Dia mengaku diajak Aziz Syamsuddin. Dalam pertemuan selama 1,5 jam itu, hanya ada Djoko Susilo. Tidak ada Teddy Rusmawan. Pertemuan itu juga bukan membahas soal anggaran, tapi soal penanganan di lapangan mengenai UU lalu lintas.

(ndr/asy)









Sponsored Link




Unknown news

Fahri Hamzah: Anas Minta Kasus Century Diusut Tuntas




Senin, 04/03/2013 13:35 WIB








Jakarta - Empat anggota Timwas Century Fahri Hamzah, Ahmad Yani, Syarifuddin Suding dan Hendrawan Supratikno menyambangi Anas Urbaningrum. Di dalam pertemuan, mantan Ketum DPP PD itu meminta kasus Century yang menyeret sejumlah nama pejabat harus diusut sampai tuntas.

"Beliau meminta agar kasus Century ini diusut tuntas sebelum adanya pergantian anggota DPR," ujar Fahri Hamzah usai berkunjung di Rumah Anas Urbaningrum, Jl Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (4/3/2013).

Politisi PKS mantan anggota Komisi III DPR ini mengatakan, kasus Century ini seharusnya dijanjikan tuntas oleh KPK pada tahun lalu. Namun, sampai saat ini kasus tersebut belum menemui titik terang.

"Jadi beliau (Anas) wanti-wanti supaya kasus ini cepat dituntaskan karena ini kasus besar," tutur Fahri.

Selain membicarakan soal Century, Fahri cs. juga membahas masalah lain, salah satunya kasus hukum yang menimpa Anas Urbaningrum. Dalam pertemuan itu, Anas sempat curhat kepada Fahri kalau Anas mengalami tekanan akibat kasus hukum yang menimpa.

"Dan memang beliau merasa bahwa tekanan yang dihadapinya cukup berat. Dia mengalami langsung dinamika hari-hari ini," ucap Fahri.

(rvk/lh)









Sponsored Link




Unknown news

Berharap Anas Bebas dari Dakwaan, SBY Dinilai Tak Etis




Minggu, 03/03/2013 13:18 WIB





Indra Subagja - detikNews





Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat menyebut harapannya agar Anas Urbaningrum bebas dari dakwaan di pengadilan. SBY juga menegaskan tetap menghormati proses hukum. Tapi, walau demikian pernyataan SBY itu dinilai tak etis.

"Ini tidak etis, karena dia berbicara sebagai presiden. Berharap bebas dari dakwaan dapat diterjemahkan SBY ingin Anas bebas. Sebagai presiden jelas tidak etis dan tidak bijaksana," jelas aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho saat berbincang, Minggu (3/3/2013).

Harusnya, SBY tidak berkomentar soal kasus yang melibatkan Anas karena rawan potensi konflik kepentingan. "Alangkah baiknya kalau SBY agar fokus mengurus rakyat bukan mengurus pengurus partainya," jelas Emerson.

Hal senada disampaikan pengamat hukum Universitas Andalas Feri Amsari. Menurut dia, dengan ucapan yang seolah membela Anas itu, bisa muncul tudingan jangan-jangan SBY sedang melakukan transaksi ke Anas.

"Anas sudah menegaskan bahwa penjatuhannya dari Ketum PD merupakan politik yang sadis. Jadi mungkin saja itu untuk menghindari pernyataan Anas yang menyebut bahwa kasusnya adalah halaman pertama dalam perkara ini," imbuhnya.

"Bagi saya ini malah bagus jika data-data terbongkar, sehingga KPK tak susah-susah untuk mengembangkan kasus," jelas Feri.

Anas sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus pemberian hadiah terkait proyek Hambalang. Anas sudah berhenti sebagai Ketum PD. KPK juga sudah memastikan bahwa kasus Anas sudah ada bukti yang kuat.

"Ada dua alat bukti bahkan lebih," jelas juru bicara KPK Johan Budi.

(ndr/rmd)









Sponsored Link




Unknown news

Kasus Century, Fahri Hamzah Pimpin Timwas ke Rumah Anas




Rabu, 27/02/2013 13:31 WIB








Jakarta - Timwas Century akan mengklarifikasi mengenai kabar kepemilikan data mengenai aliran dana Century kepada Anas Urbaningrum. Timwas sepakat membentuk tim kecil untuk dikirim ke rumah Anas.

Kesepakatan ini tercapai usai rapat internal Timwas Century setelah bertemu dengan KPK di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/2/2013). Tim kecil ini terdiri dari 9 orang yang mewakili masing-masing fraksi dan dipimpin oleh Fahri Hamzah.

"Intinya akan diteruskan tim kecil yang terdiri dari unsur-unsur poksi yang ada di Timwas," kata Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan, di Gedung DPR.

Taufik menuturkan tim ini nantinya akan menyambangi rumah Anas untuk melakukan klarifikasi kabar bahwa eks Ketum PD itu memiliki data mengenai aliran dana Century. Jika kabar itu dibenarkan, maka Timwas Century akan memanggil Anas.

"Intinya yang kita inginkan data soal aliran dana Century," ujarnya.

Taufik mengatakan semua fraksi, termasuk Fraksi PD, telah menyepakati pembentukan tim kecil ini. Sehingga proses klarifikasi akan dilakukan sesegera mungkin.

"Kita sedang cari waktunya. Dua pekan lagi kan kita akan panggil Pak Gita Wirjawan, mungkin setelah itu," tutur Taufik.

(trq/ndr)









Sponsored Link




Unknown news

Lapar dan Lelah Menyerang Saat Menanti Presiden


TEMPO.CO , Jakarta: Sulva Nur Humairoh duduk tak jenak di barisan kedua dari belakang, pada undak-undakan dari susunan bambu di Bukit Cupu, Desa Batumirah, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, kemarin. Sesekali dia bersama temannya pengurus Dewan Ranting Kerja Pramuka tingkat kecamatan itu mengeluh lelah dan lapar. »Lapar, ngantuk, dan lelah campur aduk,” keluh Sulva.


Siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri Satu Bojong itu mengaku jenuh saat menunggu kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di bukit tempat presiden menggelar dialog dengan petani dan peternak setempat. »Bayangin, saya harus berangkat jam lima pagi. Jangankan sarapan, minum air hangat saja tak sempat,” ujar Sulva.


Beratnya menunggu Sang Presiden makin bertambah ketika dia harus menaiki ribuan anak tangga berundak. Akibatnya, dia terpaksa harus beristirahat di lima pos. Meski mengaku sering bertualang dalam kegiatan Pramuka, Sulva mengaku kurang persiapan. Dia dan anggota Pramuka lain telah dikoordinasi sejak dua pekan lalu untuk menyambut sang presiden.


Kelompok Pramuka itu makin kesal karena kedatangan Presiden ternyata mundur dari jadwal. Presiden SBY dijadwalkan di bukit itu pada pukul 09.30. Wajah mereka tampak kuyu setelah menanti kedatangan Sang Presiden sejak pukul 06.00 pagi. Apalagi tumpukan kotak yang berisi nasi tak kunjung dibagikan panitia yang kebanyakan berseragam militer.


Kamil, 55 tahun, juga merasa lapar. Anggota kelompok petani dan peternak Gemah Ripah ini duduk di belakang barisan anggota Pramuka. »Saya sudah biasa naik-turun mencari rumput di bukit ini. Tapi kali ini perut belum kemasukan nasi,” ujar Kamil. Toh dia tetap bersemangat karena berharap ada bantuan tambahan lagi dari Sang Presiden yang dia tunggu sejak pagi buta.


Sudah lima bulan ini Kamil memelihara seekor sapi yang dia peroleh dari program pemerintah SBY. Sebelumnya, dibelikan dari program bantuan pemerintah. Kali ini dia bersama kelompoknya berharap ada bantuan alat pengelolaan kotoran sapi untuk pupuk. »Makanya saya siap datang,” ujarnya.


EDI FAISOL


Terpopuler:


Pecah Jalan Para Pimpinan KPK


Rasyid Rajasa: Saya Tak Bersalah


Nazar: Anas Bikin Cerita Tipu-tipu Mahabharata


Bupati Aceng Gugat Keputusan SBY


Muntari Beberkan Rahasia Taklukan Barcelona


Jokowi Bakal Panggil Programmer Online Rumah Sakit


AC Milan Hancurkan Barcelona


KPK Kembali Periksa Elda Devianne


Unknown Gaya Hidup

Kasus Impor Daging, KPK Periksa Luthfi Hasan untuk Ahmad Fathanah




Kamis, 21/02/2013 13:39 WIB








Jakarta - Hari ini KPK memeriksa Luthfi Hasan Ishaaq terkait kasus dugaan suap impor daging. Mantan presiden PKS itu diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Ahmad Fathanah.

"Saksi untuk Ahmad Fathanah," kata Kabag Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha, saat dikonfirmasi, Kamis (21/2/2013).

Luthfi Hasan terlihat tiba di KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, pada pukul 13.15 WIB. Berbeda dari biasanya, kali ini Luthfi melepas baju tahanan KPK-nya yang berwarna putih, hanya dipegang saja hingga masuk gedung KPK.

Luthfi adalah tersangka dalam kasus dugaan suap ini bersama tiga orang lainnya. Mereka adalah direksi PT Indoguna Utama yaitu Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi, serta Ahmad Fathanah.

Fathanah merupakan kurir dari Luthfi. Dia mengambil uang Rp 1 miliar di kantor Indoguna, di mana KPK menduga uang tersebut diperuntukkan untuk Luthfi.

(rna/fjr)









Sponsored Link




Unknown news

Bila Ada Aduan, KPK Siap Usut Kasus Makelar Dana Bencana




Rabu, 20/02/2013 13:32 WIB








Jakarta - - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas menegaskan komisinya siap menindaklanjuti kasus dugaan suap dan makelar dana bencana yang tengah ditangani Badan Kehormatan (BK) DPR. Tapi KPK menunggu adanya aduan masuk untuk menindaklanjuti perkara tersebut.

"Itu kan sudah ditangani BK. Nanti kalau dia lapor, nanti direspons," ujar Busyro di kantornya, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Rabu (20/2/2013).

Pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur M Sukarya melaporkan anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Demokrat Supomo terkait kasus dugaan penipuan dana bantuan program bencana. Sukarya menyebut Supomo dua kali datang ke kantor BPBD Cianjur menawarkan dana bantuan tersebut.

Menurut Sukarya, BPBD Cianjur dijanjikan akan mendapat dana bantuan penanggulangan bencana sebesar Rp 163 miliar dari APBN. Dana itu dijanjikan akan cair untuk BPBD Cianjur dengan syarat Sukarya harus menyetor sejumlah uang.

Di dalam pengakuannya, Sukarya menyebut telah memberikan uang Rp 1,2 miliar ke dua tenaga ahli anggota DPR Supomo bernama Haris Hartoyo dan Dikdik yang juga dilaporkan ke BK. Supomo sudah membantah meminta uang pelicin ke Sukarya.

(fdn/lh)








Sponsored Link




Unknown news

KPK: Kasus Toyota Harier Anas Memenuhi Unsur




Rabu, 13/02/2013 13:37 WIB








Jakarta - - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka rahasia soal kasus yang dikejar pada Anas Urbaningrum. Ketum Partai Demokrat (PD) itu dibidik atas dugaan penerimaan Toyota Harier dari rekanan proyek Hambalang.

"Untuk kasus Harier sudah sangat memenuhi unsur," jelas Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja saat dikonfirmasi wartawan di KPK, Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Rabu (13/2/2013).

Tapi, Adnan menjelaskan, KPK tengah melacak dugaan pidana yang lain, bukan hanya pemberian Harier pada 2010. Saat itu Anas menjadi Ketua Fraksi PD di DPR.

"Tapi Harier nilainya di bawah satu miliar rupiah, saya berpendapat ini bukan level KPK, kita perlu kaitkan ke level yang lebih tinggi lagi, artinya butuh pendalaman," jelasnya.

KPK akan melakukan gelar perkara kasus Anas ini pekan depan. Anas sudah pernah diperiksa KPK

(ndr/nrl)









Sponsored Link




Unknown news

Gelar Kasus Anas Pekan Depan, KPK Jamin Tak Terseret Pusaran Politik




Selasa, 12/02/2013 13:30 WIB





Muhammad Taufiqqurahman - detikNews





Jakarta - - KPK akan menggelar kasus Anas Urbaningrum pekan depan. KPK juga menegaskan, dalam gelar perkara itu dijamin tak ada intervensi kepentingan politik apapun.

"Saya menduga Minggu depan kalau sudah lengkap karena Minggu ini cukup padat acara," kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto di sela-sela acara Tokoh Tempo di Hotel Kartika Candra, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (12/2/2013).

Jadi menurut Bambang, hasil penyelidikan yang diperoleh KPK akan dibahas penyelidik, penyidik, dan pimpinan. Nanti akan diketahui apakah benar ditemukan dugaan korupsi terkait Anas.

"Itulah menjadi dasar statusnya dari penyedilikan. Kan kalau penyidikan dia tersangka. Sekarang belum bisa disebut tersangka. Kira kira gitu ya," imbuhnya.

Soal intervensi politik di kasus itu, Bambang menjelaskan, sepenuhnya KPK bekerja berdasarkan alat bukti. "Setidaknya saya dan beberapa kolega jadi pimpinan berusaha sekuat tenaga tidak terjebak dalam pusaran politik. Bagi KPK sederhana, kalau dua alat bukti itu tercukupi kita go head siapapun itu dan Anda sudah tahu. Itu yang kita jaga," jelasnya.

(fiq/ndr)









Sponsored Link




Unknown news

Rusli Zainal Jadi Tersangka, Golkar Tetap Percaya Diri di Pemilu 2014




Minggu, 10/02/2013 13:32 WIB





Mega Putra Ratya - detikNews





Jakarta - - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Gubernur Riau, Rusli Zainal, yang juga kader Golkar sebagai tersangka kasus suap PON dan izin kehutanan. Meski begitu, Partai Golkar yakin kasus tersebut tidak mempengaruhi suara partainya menuju Pemilu 2014.

"Insya Allah nggak. Karena rakyat sedang bisa membedakan antara kasus partai dan kasus pribadi kadernya," ujar Jubir Golkar Tantowi Yahya, saat berbincang dengan detikcom, Minggu (10/2/2013).

Selain itu, lanjut Tantowi, Golkar sudah mempunyai program baik khusus maupun umum yang langsung menyentuh rakyat. Sehingga kasus hukum apapun yang melibatkan kader Golkar tidak akan mempengaruhi secara signifikan elektabilitas partai.

Mengenai keanggotan di partai, Tantowi mengatakan Rusli tetap menjadi salah satu pengurus aktif di DPP Golkar. Status keanggotan Rusli baru diputuskan ketika sudah ada keputusan tetap dari pengadilan.

"Masih tetap dan jadi pengurus DPP sampai ada putusan tetap dari pengadilan. Hingga saat ini masih aktif," jelas anggota Komisi I DPR ini.

Tantowi tidak percaya dengan ungkapan 'Arisan Nasib' ketika banyak sejumlah kader parpol terlibat kasus hukum di KPK. Hal itu hanya sebuah kebetulan saja.

"Nggaklah, itu hanya satu kebenaran saja," tutupnya.

Rusli Zainal ditetapkan sebagai tersangka kasus suap PON. Dia diduga sebagai penerima dan pemberi suap. Tak hanya itu, Rusli juga jadi tersangka kasus izin kehutanan di Kabupaten Pelalawan Riau.

Golkar sementar ini menduduki peringkat teratas survei partai politik. PKS dan PD anjlok suaranya karena ada kader tersangkut kasus korupsi.

(mpr/mad)









Sponsored Link




Unknown news

SBY Lengserkan Anas? Syarief Hasan: Lihat Saja Sore Nanti




Jumat, 08/02/2013 13:30 WIB





Elvan Dany Sutrisno - detikNews





Jakarta - - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memanggil semua anggota Majelis Tinggi dan Dewan Pembina PD ke Cikeas sore nanti. SBY jelas akan mengambil keputusan penting menyangkut masa depan PD. Melengserkan Anas?

"Kita lihat saja keputusannya sore nanti," kata anggota Dewan Pembina PD, Syarief Hasan, kepada detikcom, Jumat (8/2/2013).

Syarief Hasan adalah satu dari empat menteri PD yang dipanggil SBY ke Cikeas pada Kamis (7/2) malam tadi. Selain Syarief, hadir Roy Suryo, Amir Syamsuddin, dan Jero Wacik yang juga Sekretaris Dewan Pembina PD.

Syarief yakin SBY akan mengambil keputusan penting. Karena semua senior PD diundang dalam pertemuan sore nanti.

"Dia ingin nanti semua anggota Dewan Pembina hadir," lanjut Syarief.

SBY diyakini telah memiliki strategi jitu untuk mengembalikan kedigdayaan PD yang terjun bebas. "Pokoknya turun tangan mengatasi pembenahan partai," pungkasnya.

SBY telah mengadakan rapat dengan empat menteri PD semalam, SBY kemudian mengundang semua anggota Majelis Tinggi dan anggota Dewan Pembina PD sore nanti. Santer beredar isu SBY yang telah meminta KPK memperjelas status Anas akan mengambil tindakan tegas.

(van/nrl)









Sponsored Link




Unknown news

Jenguk Lutfhi, Misbakhun Berbagi Pengalaman Jadi Tahanan




Senin, 04/02/2013 13:34 WIB





Muhammad Taufiqqurahman - detikNews





Jakarta - Misbkhun adalah kader PKS yang punya pengalaman menghuji sel tahanan. Mantan terpidana kasus skandal Letter of Credit (LC) bermasalah Bank Century ini membagi pengalamannya dengan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, yang kini menjadi tahanan KPK dan ditempatkan di Rutan Guntur.

"Saya tadi sempat berbagi pengalaman dengan ustad," ujar Misbakhun usai berkunjung di rutan KPK Guntur, Jl Guntur, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2013).

Namun, hal yang membedakan, lanjut Misbakhun adalah lembaga yang menahan dirinya dan Lutfhi Hasan.

"Kalau saat itu, saya prosesnya di kepolisian dan beliau adalah KPK," ucapnya.

Menilai tempat penahahn Luthfi, menurut Misbakhun lebih nyaman dibandingkan dengan sel yang berada di Bareskrim Polri, tempat dirinya dulu ditahan.

"Ruangan lebih lega. Pengalaman saya lihat rutan ini ada space udara. Dulu saya tidak ada," terangnya.

Selain itu, prosedur berkunjung di Rutan Guntur jauh lebih jelas daripada di Bareskrim Polri.

"Prosedurnya di sini lebih jelas. Tapi kalau ketat, ketatnya hampi sama," ucapnya.

Di dalam sel, Lutfhi tidak sendiri. Lutfhi Hasan saat ini berada satu ruangan dengan tersangka SIM Simulator, Irjen Djoko Susilo.

Pada kesempatan itu, Hidayat Nurwahid yang juga menjenguk koleganya itu meminta isu soal adanya konspirasi penahanan Lutfhi segera dihentikan.

"Sudahlah. Kita sekarang. membicarakan proses hukum sepenuhnya kepada KPK untuk melaksanakannya," kata Hidayat.

PKS akan segera fokus konsolidasi ke internal. Kasus penahanan petinggi PKS disebut sebagai ujian

"Kalau kami bisa lulus ujian artinya kami naik tingkat," ucapnya.

(fiq/lh)









Sponsored Link




Unknown news

Irwansyah Bebas, Raffi Ahmad: Yah, Lu Pulang...


TEMPO.CO, Jakarta - Artis Irwansyah dan istrinya Zaskia Sungkar sudah dibebaskan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) karena dinyatakan bersih dari narkoba. Saat mereka hendak pulang, selebriti Raffi Ahmad merasa sedih


"Dia sedih dan meluk gue. Dia bilang, 'Yah, Wan.... lu pulang'. Soalnya gue selalu sama-sama dari dulu," kata Irwansyah ketika ditemui di rumahnya, kawasan Bintaro, Tangerang, Selasa malam, 29 Januari 2013.


Irwansyah berusaha menenangkan Raffi. Dia juga punya pesan untuk mantan kekasih Yuni Shara itu sebelum meninggalkannya. "Gue bilang kalo itu bukan barang narkoba.... lu bilang aja," ujarnya.


Zaskia dan Irwansyah ikut digelandang petugas BNN dalam penggerebekan di rumah Raffi, kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Ahad dinihari, 27 Januari 2013. Selain mereka bertiga, petugas juga mengamankan anggota DPRD DKI Jakarta Wanda Hamidah dan 13 orang lainnya.


Sejauh ini, BNN sudah menyebutkan lima orang dari kalangan bukan artis positif memakai narkoba. Sedangkan dua orang, termasuk Raffi, diduga memakai narkoba jenis baru.


YAZIR FAROUK


Berita Terpopuler:


Golkar Minta Priyo Budi Santoso Diusut


Aceng Terancam 15 Tahun Penjara


KPK Tangkap Perantara Suap Politikus


Status BBM Wanda Hamidah Sebelum Diciduk BNN


Begini Efek Narkoba yang Dipakai Raffi Ahmad


Raffi Ahmad Dapat Narkoba dari Kampung Ambon?


Unknown Gaya Hidup